Plt Bupati Lebong Minta Optimalkan Program PMT, Dinkes: Tidak Bisa Dipaksakan

Plt Bupati Lebong, Drs. Fahrurrozi, M.Pd--Foto: Fiki Susadi.Koranrb.id

BACA JUGA:Pjs Bupati Minta Camat Bersama Lurah dan Kades Tetap Prioritaskan Pelayanan Publik

"Jadi ini harus ada keterlibat semua pihak, baik itu masyarakat. Agar masyarakat itu mau ke Posyandu untuk melakukan pengecekan sehingga bisa terdata dan cangkupan penerima PMT ini bisa lebih luas lagi," ujarnya.

Selain terkendala kunjungan, Sumarmi mengaku, minimnya serapan program PMT karena regulasi dari penyelenggaraan program PMT untuk daerah juga terbilang rumit. 

Pasalnya, dalam regulasi harus menggunakan pihak ketiga, dengan mengorder kudapan dan makanan tambahan itu melalui e-Katalog.

"Yang menjalankan program itu puskesmas, itu kalau di aturan memang harus e-Katalog kita di Kabupaten Lebong, jangankan mau e-Katalog. Memang rumit untuk SPJ, jadi memang rumit untuk di daerah," bebernya.

Lanjutnya, jika memang harus dipihakketigakan, banyak pihak ketiga yang tidak mau mengambil paket pengadaan untuk program PMT ini. 

"Mereka (pihak ketiga, red) tidak mau memasak untuk program itu, apalagi harus masak sedikit. Jadi terpaksa petugas gizi yang masak dan mengantarkan langsung ke masyarakat," singkatnya. 

Diberitakan sebelumnya, tahun ini, Kabupaten Lebong mendapatkan anggaran dari Pemerintah Pusat berupa Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Rp1 miliar untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita berpotensi stunting.

BACA JUGA:Usai Periksa Sekdes, Polres Segera Panggil Pjs Kades Ketenong II, Terkait Laporan Dana Desa Tahun 2023

BACA JUGA:Serapan Anggaran PMT Rendah, Dinkes Lebong Salahkan Masyarakat Malas ke Posyandu

Anggaran DAK Nonfisik Rp1 miliar itu, terbagi atas tiga item kegiatan, pertama untuk PMT Ibu Hamil Rp484 Juta, PMT Balita Kurang Gizi Rp292 juta dan Pelatihan PMT Tingkat Kabupaten dan Puskesmas Rp223 juta.

Anggaran direalisasikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang ada di Kabupaten Lebong. 

Namun, hingga Agustus 2024 realisasi program PMT di Kabupaten Lebong baru di angka 32,98 persen dari total anggaran Rp1 miliar.

“Kita akui memang saat ini penyerapan PMT masih rendah, baru di angka 32,98 persen,” kata Kabid Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinkes Lebong, Sumarmi, SKM, Selasa, 24 Agutus 2024. 

Rendahnya penyerapan program PMK di Kabupaten Lebong, disebabkan beberapa faktor, salah satunya rendahnya kunjungan masyarkat ke Posyandu. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan