Tanda-Tanda Trauma yang Jarang Disadari, Simak Berikut Ini Penjelasannya
TRAUMA: Kenali tanda-tanda trauma yang jarang disadari bahkan oleh penderitanya sendiri.-foto: pixabay.com/koranrb.id-
Trauma, terutama trauma yang berkaitan dengan kekerasan atau pengkhianatan, bisa menyebabkan seseorang bersikap defensif atau agresif terhadap orang lain. Mereka mungkin mudah tersinggung, cepat marah, atau bereaksi secara berlebihan dalam situasi yang sebenarnya tidak membutuhkan respons emosional sebesar itu.
Bagi individu tersebut, perilaku ini bisa dianggap sebagai sifat keras atau kuat. Namun, reaksi ini sebenarnya merupakan bentuk perlindungan diri yang berkembang dari trauma masa lalu, di mana mereka terus merasa perlu mempertahankan diri dari ancaman, meskipun ancaman itu sebenarnya tidak ada.
BACA JUGA:5 Film Terbaik yang Dirilis pada Bulan Oktober 2024
BACA JUGA:Mengenal Seblak, Makanan Venomenal Kesukaan Anak Muda Zaman Sekarang
8. Kesulitan Tidur atau Mimpi Buruk
Masalah tidur sering kali merupakan tanda trauma yang kurang disadari. Ini bisa berupa insomnia, mimpi buruk yang berulang, atau bangun dengan perasaan panik atau cemas.
Bagi banyak orang, gangguan tidur ini dianggap sebagai stres sehari-hari atau kondisi medis lain, padahal, trauma dapat menyebabkan gangguan tidur karena otak terus memproses kejadian traumatis meskipun seseorang sedang beristirahat.
9. Tidak Bisa Bergerak Maju
Seseorang yang mengalami trauma sering kali merasa terjebak dalam hidupnya. Mereka mungkin merasa sulit untuk maju atau mengambil langkah besar, baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional.
Rasa takut akan kegagalan atau penolakan sering menjadi penghalang, dan mereka cenderung menganggap bahwa ini adalah bagian dari kepribadian mereka yang penuh kehati-hatian. Namun, trauma bisa membuat seseorang merasa seperti mereka tidak bisa bergerak maju, bahkan ketika kesempatan ada di depan mata.
10. Penghindaran Terhadap Situasi
Penghindaran adalah salah satu mekanisme umum yang sering tidak disadari oleh orang yang mengalami trauma. Mereka mungkin secara tidak sadar menghindari tempat, orang, atau situasi yang memicu ingatan traumatis.
Penghindaran ini sering disalahartikan sebagai pilihan gaya hidup atau kepribadian introvert, padahal sebenarnya, ini adalah cara tubuh dan pikiran menghindari rasa sakit yang belum diselesaikan.
Trauma dapat menyusup ke dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang halus namun menghancurkan. Banyak orang yang tidak menyadari bahwa perilaku atau perasaan yang mereka anggap sebagai "bagian dari kepribadian" sebenarnya adalah gejala trauma yang belum terselesaikan.
Dengan mengenali tanda-tanda ini, seseorang bisa mulai mengambil langkah untuk menyembuhkan luka emosional yang tersembunyi. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami beberapa gejala di atas, penting untuk mempertimbangkan bantuan profesional seperti terapis atau konselor untuk membimbing proses pemulihan.