Harga Gabah Turun, Petani di Bengkulu Utara Minta Kurangi Sebaran Beras SPHP
PERSAWAHAN: Beberapa titik areal persawahan di Bengkulu Utara mulai melakukan panen raya padi. SANDI/RB--
Selain itu, ia juga meminta pemerintah membatasi peredaran beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog.
Saat ini pemerintah memasarkan beras SPHP tanpa standar jumlah maksimal sehingga berpengaruh pada harga jual beras lokal.
BACA JUGA:Korban Puting Beliung di Desa Air Simpang Dapat Santunan Baznas
BACA JUGA:4.856 KPM di Bengkulu Utara Belum Terima Bansos Selama 4 Bulan, Ini Penyebabnya
“Karena harga beras dari petani lokal saat ini cenderung rendah karena masyarakat lebih banyak beralih ke beras SPHP, ini juga yang menyebabkan menurunnya harga,” pungkas Sukardianto.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan Bengkulu Utara, Syahbani menerangkan jika Pemda Begnkulu utara terus mengawasi terkait ketersediaan pangan di Bengkulu Utara.
Namun juga ia memasitkan jika Pemda Bengkulu Utara juga memasitkan jika petani mendapatkan keuntungan.
“Kita akan mengawasi terkait ketersediaan pangan di pasaran, tentunya jika memang panen padi lokal sudah semakin membaik, maka ini akan membuat masyarakat beralih ke beras lokal yang kualitasnya lebih baik dibandingkan beras SPHP,” pungkas Syahbani.
Untuk diketahui, Pemda Bengkulu Utara kembali menyalurkan program bagi peningkatan produktifitas persawahan di Bengkulu Utara.
Bahkan bukan hanya untuk sawah yang dialiri irigasi, Pemda Bengkulu Utara juga sudah mulai menghimpun sawah-sawah tadah hujan yang juga menjadi penghasil padi atau lumbung pangan di Bengkulu Utara.
BACA JUGA: Cegah Geng Motor dan Tindak Kejahatan, Ini Yang Dilakukan Polres Bengkulu Utara
BACA JUGA:Masa Kampanye, Bawaslu Gelar Apel Pengawasan
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Peternakan (TPHP), Abdul Hadi menerangkan, jika Pemda Bengkulu Utara sudah membagikan 30 pompa air bagi 28 kelompok tani di Bengkulu Utara.
Program ini diberikan pada kelompok tani yang memang memiliki kawasan sawah yang merupakan sawah tadah hujan.
“Sehingga ini bisa memastikan sawah-sawah petani untuk tetap mengapatkan atau teraliri air,” terangnya.