Penyakit Ngorok Mengganas di Kabupaten Kaur, 10 Ekor Sapi Mati Mendadak
Salah satu kerbau milik warga Kaur yang mati.-- RUSMANAFRIZAL/RB
BINTUHAN, KORANRB.ID –Saat ini penyakit ngorok atau Septicaemia Epizootica (SE) mulai menyerang ternak warga Kabupaten Kaur.
Dalam beberapa waktu terakhir ada 10 ekor sapi milik warga yang mati mendadak.
Penyakit ngorok adalah penyakit menular yang kerap kali menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan dan sistem lain pada hewan ternak.
BACA JUGA:Ungkap Dalang Pemotongan Dana PIP! Ini yang Dilakukan Kejari Bengkulu Selatan
Penyakit ngorok dapat menyebabkan kematian pada ternak sapi, terutama jika sapi belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup. Penyakit ini sering terjadi pada musim hujan.
Kepala Dinas Pertanian Kaur Kastilon Sirat S.Sos melalui Kabid Peternakan drh. Rakhmad Fajar, membenarkan sejak 18 September lalu ada laporan 10 ekor sapi ternak milik warga Kaur yang mati akibat terkena penyakit ngorok.
"Iya sudah ada 10 ekor ternak yang mati, laporannya sudah masuk ke kita," kata Rakhmad.
Dia mengungkapkan, dari laporan yang masuk kejadian ini terjadi di Kecamatan Semidang Gumay dan Kaur Selatan.
BACA JUGA:33 APK Dipasang Tak Sesuai Zona, Bawaslu Kaur Minta Ditertibkan Mandiri
Sedangkan kecamatan lainnya hingga saat ini masih aman dari penyakit ini.
Penyakit ngorok menyebar lebih cepat dibanding penyakit mulut dan kuku (PMK) yang biasa menyerang hewan ternak.
Untuk ternak yang terkena virus tersebut akan mengalami sesak napas kemudian mati.
"Untuk laporan baru dari dua kecamatan, sementara kecamatan lainnya belum ada," ujarnya.