Stunting Tak Melulu Soal Kekurangan Gizi, Bisa Juga Karena Ini
Wabup RL, Hendra--
CURUP, KORANRB.ID - Meskipun angka stunting Kabupaten Rejang Lebong saat ini sudah di angka 15,56 persen, namun Pemkab Rejang Lebong terus berupaya untuk terus menekan hingga angka 14 persen di akhir tahun 2023 ini.
Hal ini disampaikan Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting (TPPS) Kabupaten Rejang Lebong Hendra Wahyudiansyah, SH usai melaksanakan pertemuan dengan sejumlah stakeholder pada Senin (27/11).
BACA JUGA:Tangani Stunting, Pemkab BU Minta Dana Pemprov
Menurut Hendra, stunting ini tak melulu soal kekurangan gizi meskipun tidak bisa dipisahkan dari pengaruh kemiskinan ekstrem yang terjadi di masyarakat. Hanya saja kemiskinan tidak sepenuhnya mempengaruhi gizi keluarga, dan gizi juga tidak sepenuhnya menimbulkan stunting pada masyarakat.
"Perlu pemahaman lagi bagi masyarakat mengenai stunting ini, karena saat ini banyak yang berpikir bahwa stunting ini terkait kekurangan gizi. Padahal stunting ini juga dipengaruhi faktor genetik dari orang tua. Jadi stunting tidak hanya menimpa masyarakat ekonomi bawah saja, tapi juga masyarakat ekonomi atas," terang Hendra.
BACA JUGA:DD Tahap III Terkendala Laporan Realisasi Stunting
Untuk terus menekan angka stunting ini, Hendra mengatakan dari insentif fiskal yang diterima Kabupaten Rejang Lebong sebesar Rp 5,7 miliar, akan dimaksimalkan seluruhnya untuk program penekanan angka stunting di wilayah itu.
Meskipun anggaran tersebut diterima di akhir tahun, hanya saja pengelolaannya bisa digunakan hingga tahun anggaran kedepan.
BACA JUGA:HKN 59, Bupati Targetkan Stunting Tinggal 14 Persen
"Target kita tahun ini bisa menggunakan anggaran tersebut sebesar 20 persen, dan sisanya akan dijadikan Silpa untuk penggunaan di tahun anggaran kedepan," singkat Hendra. (sly)