15 Anak Penderita Thalasemia Transfusi Darah 3 Minggu Sekali
THALASEMIA: Bocah penderita thalasemia di Kabupaten Kepahiang memerlukan perhatian serius dari banyak pihak. --HERU/RB
KEPAHIANG, KORANRB.ID - Setidaknya 15 pasien thalasemia anak di Kabupaten Kepahiang membutuhkan perhatian serius.
Guna memperpanjang harapan hidup, rata-rata penderita yang kebanyak berusia anak-anak tersebut wajib menjalani transfusi darah 3 minggu sekali.
Belum lagi kebutuhan obat-obatan rutin, yang bisa memperkuat imun penderita thalasemia agar mereka tetap bertahan.
Kendala dihadapi bagi mereka yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.
BACA JUGA:Ring Road Tahap II Komplek Perkantoran ke Tebat Monok Terancam
Tak jarang, pihak keluarga mengalami kesulitan mendapat pasokan darah.
Hal ini disampaikan salah satu orang tua penderita thalasemia, Sofyan Wendi saat melakukan tatap muka dengan pasangan calon (Paslon) nomor urut 3 Zurdi Nata-Abdul Hafiz, Senin 14 Oktober 2024.
Ia menyampaikan, kebanyakan orang tua dari penderita thalasemia di Kabupaten Kepahiang sangat mengharapkan dukungan penuh dari banyak pihak dalam upaya bertahan sebagai penderita thalasemia.
"Selama ini dukungan dari Pemkab Kepahiang sudah kami dapatkan.
BACA JUGA:Banjir Mulai Mengancam, BPBD Kepahiang Siaga Bencana
Kami harap, ke depan dengan kepemimpinan baru di Kabupaten Kepahiang, perhatian kepada kami keluarga penderita thalasemia terus berlanjut," harap Sofyan.
Disampaikan, tranfusi darah bagi penderita thalasemia harus dilakukan rutin.
Termasuk dalam hal mendapatkan obat-obatan yang wajib terus dikonsumsi penderita thalasemia.
Untuk diketahui, thalassemia merupakan kondisi medis yang disebabkan kelainan genetik sehingga tubuh tidak cukup memiliki hemoglobin atau sel darah merah.