Bulog Pastikan Harga Beras Medium di Rejang Lebong Sesuai HET

PANTAU: Tim Bulog Rejang Lebong saat memantau harga beras di Pasar Atas.-foto: arie/koranrb.id-

Selain itu, masuknya beras dari luar daerah, seperti dari Lampung dan Sumatra Selatan, dalam jumlah besar juga mempengaruhi penjualan beras SPHP. Beras dari Lampung dan Sumatra Selatan umumnya dijual dengan harga yang bersaing, sehingga beberapa konsumen lebih memilih untuk membeli beras dari daerah tersebut. 

Di sisi lain, masa panen lokal yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Rejang Lebong juga turut berkontribusi pada turunnya penjualan beras SPHP di Pasar Atas.

BACA JUGA:Gugatan Rp 28 Miliar Terhadap Pemprov Bengkulu Ditolak, Ini Tanggapan PT Injatama

BACA JUGA:Alur Pelabuhan Pulau Baai Harus Segera Dikeruk, Berdampak Pada Harga Komoditi

“Jumlah suplai beras SPHP yang kita salurkan jumlahnya masih sama. Akan tetapi sangat kita sayangkan, belakangan ini penjualan beras medium SPHP cenderung menurun,” ungkap Musalim.

Peninjauan yang dilakukan oleh Bulog tidak hanya melibatkan pihak internal saja, tetapi juga bekerjasama dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).

TPID adalah tim yang dibentuk untuk memantau dan mengendalikan inflasi di tingkat daerah, termasuk mengawasi harga bahan pokok seperti beras. 

Dalam kegiatan ini, Bulog bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) serta Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Rejang Lebong.

"Kerjasama ini penting untuk memastikan bahwa harga bahan pokok tetap terkendali, terutama menjelang akhir tahun, di mana biasanya terjadi peningkatan permintaan terhadap berbagai komoditas pangan. Bulog dan TPID akan terus melakukan pemantauan secara rutin untuk mencegah terjadinya lonjakan harga yang tidak wajar di pasaran," tegasnya.

Di sisi lain, penurunan penjualan beras SPHP di Pasar Atas Curup juga diakui oleh para pedagang. Salah satu pedagang beras di Pasar Atas, Mardani mengungkapkan bahwa saat ini penjualan beras medium SPHP memang mengalami penurunan yang cukup signifikan. 

Menurutnya, hal ini tidak terlepas dari musim panen lokal yang sedang berlangsung di wilayah Rejang Lebong. Pada masa panen, banyak petani yang memiliki stok beras sendiri sehingga mereka tidak perlu membeli beras di pasar.

Selain itu, distribusi Banpang yang dilakukan oleh Bulog juga mempengaruhi minat masyarakat untuk membeli beras di pasar. Bantuan beras yang disalurkan kepada masyarakat kurang mampu ini memberikan dampak langsung terhadap penjualan beras medium di pasar, karena sebagian besar kebutuhan beras masyarakat telah terpenuhi melalui bantuan tersebut.

“Biasanya penjualan beras SPHP ini sangat lancar dan sangat diminati. Namun karena beberapa hal, peminat SPHP belakangan ini cenderung menurun,” ujar Mardani.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan