Ini Sejarah Penyebutan Pempek Kapal Selam Palembang Serta Cara Membuatnya

Pempek kapal selam adalah salah satu jenis makanan tradisional khas Palembang, Sumatera Selatan, yang memiliki sejarah dan keunikan tersendiri. --Ig @pempekcektoni

Telur ini akan menjadi isian utama pempek kapal selam. Setelah diisi, adonan dipadatkan dan dibentuk menyerupai lonjong untuk menutupi isian.

Merebus Pempek, Pempek yang telah dibentuk kemudian direbus dalam air mendidih hingga mengapung. Proses perebusan ini bertujuan untuk memastikan pempek matang sempurna dari dalam. Setelah direbus, pempek diangkat dan didinginkan.

Menggoreng Pempek, Pempek yang telah direbus kemudian digoreng hingga bagian luar pempek berubah menjadi kecokelatan dan renyah. Proses penggorengan ini menambah cita rasa gurih dan tekstur yang krispi pada pempek kapal selam.

Pempek kapal selam disajikan dengan kuah cuko khas Palembang yang memiliki rasa asam, manis, dan pedas. Kuah cuko terbuat dari gula merah, asam jawa, bawang putih, dan cabai, yang direbus hingga tercampur rata. 

BACA JUGA:Kamu Pelupa, Mungkin Kurang Nutrisi ini

BACA JUGA:Wow! Berikut 7 Hewan yang Punya Lidah Warna Biru

Kuah ini memberikan sensasi rasa yang kuat, kontras dengan rasa pempek yang lebih ringan. Pempek kapal selam juga sering disajikan dengan pelengkap berupa irisan timun segar dan mi kuning.

Cuko memainkan peran penting dalam cita rasa pempek. Setiap daerah bahkan memiliki variasi rasa cukonya sendiri, tergantung pada selera masing-masing. 

Ada yang lebih menyukai cuko yang manis, sementara yang lain lebih menyukai rasa cuko yang pedas dan asam. Kombinasi antara pempek kapal selam yang gurih dengan cuko yang kuat menciptakan harmoni rasa yang sangat khas.

Sejarah Pempek

Pempek diyakini telah ada sejak zaman kolonial Belanda, sekitar abad ke-16, ketika masyarakat Palembang berinteraksi dengan berbagai budaya, termasuk Cina. Nama “pempek” sendiri kemungkinan berasal dari istilah “apek”, sebutan yang digunakan masyarakat Palembang untuk memanggil pria tua keturunan Tionghoa. 

Menurut cerita rakyat, seorang apek pertama kali membuat adonan ikan dan tepung sagu sebagai usaha untuk mengolah hasil tangkapan ikan yang melimpah di Palembang. Sejak saat itu, pempek mulai dikenal dan berkembang dengan berbagai variasi.

Pempek awalnya terbuat dari ikan belida, yang kala itu mudah ditemukan di perairan sekitar Sungai Musi. Namun, karena populasi ikan belida yang menurun dan harganya yang semakin mahal, masyarakat mulai menggunakan ikan tenggiri sebagai alternatif, hingga kini pempek tenggiri menjadi pilihan utama dalam pembuatan pempek.

BACA JUGA:Sering Mendengar Istilah Obat Generik? Ini Perbedaannya dengan Obat Bermerek Pada Umumnya

BACA JUGA:3 Bulan Berkeliaran di Pemukiman, 3 Ekor Sapi, Anjing dan Ayam Warga Mati Dimangsa Harimau

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan