3 Perangkap Harimau Ditambah di 2 Kecamatan, Pemkab Bengkulu Utara Bentuk Satgas

Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara, Evi Fitriani.-foto: dok/koranrb.id-

KORANRB.ID – Kemunculan harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Bengkulu Utara dalam tiga bulan belakangan ini bukan hanya meresahkan, namun juga mengancam keselamatan masyarakat. Pemkab Bengkulu Utara akhirnya membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan konflik harimau dengan masyarakat.

Satgas tersebut melibatkan Pemkab Bengkulu Utara, TNI, Polri dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). 

Kepala Badan Penanggungan Bencana Daerah (BPBD) Bengkulu Utara, Evi Fitriani mengatakan Satgas sudah berkoordinasi dan menyusun program yang akan dilaksanakan.

Dalam 14 hari ke depan Satgas akan melakukan patroli bersama di lokasi-lokasi yang sering menjadi tempat munculnya harimau. 

BACA JUGA:KPU Lebong Festival Seni Menyasar Pemilih Pemula

BACA JUGA:Dinsos Kota Bengkulu Gelar Perlombaan Penerima Manfaat Program Sosial, Ini Cara Mendaftarnya

“Bukan hanya patroli, Satgas nantinya akan melakukan penambahan perangkap dari yang sudah terpasang saat ini,” ujarnya.

Sejak sebulan lalu ada dua perangkap harimau yang dipasang. Namun tak satupun harimau terjerat perangkap yang diberi umpan kambing tersebut.

“Akan dilakukan penambahan 3 perangkap lagi, sehingga total ada lima perangkap yang nantinya terpasang. Untuk lokasinya nanti akan ditentukan oleh BKSDA dan masyarakat dimana lokasi yang kerap muncul harimau termasuk kawasan pemukiman warga,” terangnya. 

Satgas juga sudah berkoordinasi dengan warga Kecamatan Napal Putih dan Pinang Raya yang kerap melihat langsung kemunculan harimau, termasuk di kawasan pemukiman. 

BACA JUGA:Jaksa Jadwalkan Pelimpahan Tahap II Perkara Korupsi DD-ADD Puguk Pedaro

BACA JUGA: Pemprov Segera Surati Kemenhub, Minta Alur Pelabuhan Pulau Baai Ditetapkan

“Saat patroli nantinya Satgas juga akan membawa petasan bambu untuk dibunyikan di daerah yang kerap didatangi harimau dengan tujuan mengusir harimau tersebut,” pungkas Evi.

Sejak tiga bulan belakangan harimau berkeliaran di kawasan perkebunan hingga pemukiman masyarakat. Sudah tiga ekor sapi milik warga mati dimangsa harimau. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan