Wabah Ngorok Serang Ribuan Ternak di 5 Daerah Ini, Diduga Berasal dari Sumatera Selatan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu, M. Syarkawi--ABDI/RB
BACA JUGA:Program Peta Desa, Dinas PMD Usulkan Rp1 Miliar, Ini Rincian Biaya
"Diduga dari Sumatera Selatan yang sebelumnya terjadi outbreak atau Kejadian Luar Biasa (KLB, red) penyakit Sapi Ngorok," ungkap Syarkawi.
Lebih lanjut, Syarkawi mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah-langkah.
Seperti pemberian vaksin SE kepada ternak yang tertular dari laporan yang mereka terima.
Untuk penanganan tersebut, pemerintah pusat juga sudah memberikan bantuan vaksin 3.000 dosis yang penyalurannya akan dikhususkan di 2 wilayah yang lebih banyak terdampak yakni Bengkulu Selatan dan Kaur.
BACA JUGA:Polres Warning Admin Grup Media Sosial, Waspada Terhadap Kampanye Hitam Menjelang Pilkada 2024
"Sebanyak 3 ribu telah disalurkan, di 2 kabupaten kemaren, Kaur dan Bengkulu Selatan," beber Syarkawi.
Sementara itu mengantisipasi penularan wabah ngorok yang menyerang hewan ternak, Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan (BKHIT) Bengkulu perketat pengawasan lalu lintas hewan.
Kepala Bagian (Kabag) Pelayanan BKHIT Bengkulu, drh. Hafli Hasibuan, MM menjelaskan wabah ini sendiri menyerang organ pernapasan seperti paru-paru pada hewan seperti sapi dan kerbau dan wabah ini sendiri sangat cepat menular.
“Menyerang paru-paru jadi itulah sebab sampai bisa ngorok,” kata
BACA JUGA: HUT Humas Polri Ke-73, Polresta Bengkulu Gelar Donor Darah
Hanfli juga menyebutkan wabah ini disebabkan oleh salah satu bekateri Pasteurella Multocida yang menyerang sistem pernafasan pada ternak dan di tambah oleh faktor musim yang berubah-ubah secara drastis mampu membuat wabah ini semakin meningkat.
“Perubahan musim yang berubah-ubah membuat kekebalan tumbuh hewan menurun dan wabah ini semakin cepat menular ke hewan yang lain sejenisnya,” jelas Hafli.
Untuk wabah ini sendiri merupakan penyakit endemik yakni sudah ada kejadiaan dibeberapa daerah sebelumnya, dan upaya menangkal wabah ini sendiri ialah dengan memperketat lalu lintas hewan antar pulau yang menjadi wewenang dari BKHIT Bengkulu terutama menjaga hewan ternak yang berada di Pulau Enggano.
Untuk itu pengawasan di bandara dan pelabuhan dimaksimalkan agar inang dari pada hewan pembawa penyakit wabah ngorok ini tidak menyebar kedaerah-daerah lainnya.