SD Negeri 85 di Desa Sungai Lisai Butuh Sarana dan Prasarana Memadai

Reporter: Fiki Susadi |

Editor: Sumarlin |

Kamis , 31 Oct 2024 - 21:10

SDN 85: Suasana di SDN 85 Sungai Lisai, Kabupaten Lebong.-foto: fiki/koranrb.id-

“Sudah sering kami usulkan untuk itu (Peningkatan Sarpras), memang ada beberapa faktor kendala salah satunya akses menuju desa,” ujarnya.

Lanjut Habibi, demi meningkatkan pendidikan di Desa Sungai Lisai, Pemkab Lebong juga sudah menyiapkan SMP kelas jauh di desa itu.

SMP kelas jauh ini untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak yang berada di Desa Sungai Lisai. Desa ini masuk dalam salah satu desa terpencil di Kabupaten Lebong.

“Jadi SMP di Sungai Lisai itu menginduk dengan SMPN 20 Ketenong, karena SMP ini berada di Desa Sebelah Sungai Lisai,” katanya.

Dibuatnya sistem kelas jauh di Desa Sungai Lisai dengan pertimbangan Desa Sungai Lisai belum bisa dibangun SMP sendiri, karena jumlah siswa yang terbatas sehingga belum mencukupi persyaratan yang dibutuhkan.

“Solusinya membuat sistem kelas jauh. Kalau memang siswanya sudah mencukupi untuk membangun sekolah sendiri, tentu kita usulkan untuk dibangun,” ungkapnya.

Habibi memastikan, peningkatan semua fasilitas pendidikan di Desa Sungai Lisai akan diusulkan di APBD Lebong 2025.

“Akan kita upayakan semaksimal mungkin agar bisa diakomodir di APBD 2025,” ujarnya.

sd negeri 85 di desa sungai lisai butuh sarana dan prasarana memadai                            koranrb.id – sekolah dasar negeri (sdn) 85 kabupaten lebong yang berada di desa sungai lisai, kecamatan pinang belapis seakan kurang perhatian dari pemerintah kabupaten lebong. sekolah ini masih sangat minim sarana dan prasarana (sarpras) yang memadai untuk menunjang proses belajar dan mengajar.
salah seorang guru sdn 85 sungai lisai, adha yani mengatakan, dari awal ia mengajar di sdn 85 sungai lisai hingga saat ini persoalan yang dihadapi masih sama. mulai dari jaringan internet yang tidak ada, akses jalan menuju sekolah tidak memadai, dan buku-buku pelajaran belum ada pembaharuan dari pemerintah. 
“persoalan ini sudah sering kita sampaikan kepada pemkab lebong, namun sampai sekarang belum ada solusi yang bisa diberikan,” ujarnya. 
akibat kurangnya sarpras, membuat sekolah ini seakan tertinggal jauh dari sekolah yang berada di pusat kota kabupaten lebong.
adha yani berharap, ada perhatian lebih dari pemerintah agar sdn 85 sungai lisai bisa mendapatkan fasilitas yang sama dengan sekolah yang berada di pusat perkotaan. 
baca juga:wajib diketahui pemancing galatama ikan mas bengkulu, ini rekomendasi aroma esen paling jitu!
baca juga:tingkatkan manfaat kia, dukcapil kota bengkulu gandeng kolam renang panda
“anak-anak yang sekolah di sini (sdn 85) juga menginginkan fasilitas yang layak, ruang belajar yang layak, sekolah yang layak dan sarpras yang memadai,” tuturnya.
sementara itu, tokoh pemuda kabupaten lebong, eko pranandes, menilai anggaran pendidikan yang ada di kabupaten lebong seakan tidak memprioritaskan fasilitas pendidikan di kabupaten lebong.
“seharusnya sekolah yang berada jauh dari perkotaan seperti ini yang harus betul-betul diperhatikan oleh pemerintah,” tegasnya.
lanjutnya, pemerintah seharusnya tidak tebang pilih dalam dunia pendidikan. sekolah yang ada di tengah kota tidak seharusnya diperhatikan lagi karena sudah jelas, fasilitas tentu sudah memadai.
sedangkan sekolah satu-satunya yang ada di sungai lisai tidak sedikitpun mendapatkan perhatian.
“saya harap, kondisi ini bisa menjadi perhatian dari pemerintah. kalau bisa benar-benar dianggarkan di apbd lebong itu khusus untuk meningkatkan sarpras di sekolah yang berada di sungai lisai,” harapnya. 
sementara itu, kepala bidang pendidikan, dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud) kabupaten lebong, habibi, s.pd mengatakan, untuk meningkatkan sarpras di sdn 85 sungai lisai sudah pihaknya usahakan.
baca juga:dani hamdani sebut pemotongan gaji asn kota bengkulu untuk zakat kurang tepat
baca juga:anggaran pembangunan spam-kobema terserap 92 persen
“sudah sering kami usulkan untuk itu (peningkatan sarpras), memang ada beberapa faktor kendala salah satunya akses menuju desa,” ujarnya.
lanjut habibi, demi meningkatkan pendidikan di desa sungai lisai, pemkab lebong juga sudah menyiapkan smp kelas jauh di desa itu. 
smp kelas jauh ini untuk memberikan pendidikan yang layak kepada anak-anak yang berada di desa sungai lisai. desa ini masuk dalam salah satu desa terpencil di kabupaten lebong.
“jadi smp di sungai lisai itu menginduk dengan smpn 20 ketenong, karena smp ini berada di desa sebelah sungai lisai,” katanya. 
dibuatnya sistem kelas jauh di desa sungai lisai dengan pertimbangan desa sungai lisai belum bisa dibangun smp sendiri, karena jumlah siswa yang terbatas sehingga belum mencukupi persyaratan yang dibutuhkan.
“solusinya membuat sistem kelas jauh. kalau memang siswanya sudah mencukupi untuk membangun sekolah sendiri, tentu kita usulkan untuk dibangun,” ungkapnya.
habibi memastikan, peningkatan semua fasilitas pendidikan di desa sungai lisai akan diusulkan di apbd lebong 2025.
“akan kita upayakan semaksimal mungkin agar bisa diakomodir di apbd 2025,” ujarnya.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Jumat 1 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan