Ikut Soroti Peralihan Izin Gudang Distributor, DPMPTSP: Belum Update

Reporter: RENO DWI PRANOTO |

Editor: M. Rizki Amanda Lubis |

Sabtu , 02 Nov 2024 - 23:31

PELAYANAN: Terlihat suasana ruangan pelayanan satu pintu di Kantor DPMPTSP Kota Bengkulu pada waktu lalu. RENO/RB--

KORANRB.ID – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bengkulu ikut menyoroti perizinan gudang distributor yang belum ke Online Sistem Submision (OSS) dari Sistem Informasi Pelayanan Administrasi Perkantoran (Sipadek).

Disampaikan Kadis DPMPTSP Kota Bengkulu, Irsan Setiawan, SH, MM, pemberlakuan perizinan melalui Sipadek saat ini hanya untuk izin nonberusaha yang tidak diakomodir OSS, seperti izin pendirian pendidikan nonformal dan izin pendirian reklame saja.

“Jadi kalau izin yang sifatnya berusaha sudah beralih ke OSS, jadi itu belum update,” jelas Irsan.

Sedangkan izin berusaha gudang distributor sendiri sejak 2021 sudah diakomodir oleh OSS, sehingga para pelaku atau pengelola gudang sudah seharusnya memperbarui perizinan melalui OSS.

Karena perizinan yang dikeluarkan oleh Sipadek sudah tidak berlaku lagi dan tidak terdata di Kementerian Perdagangan (Kemdag) Republik Indonesia (RI).

“Saat inikan Disprindag sudah jalan, maka dengan itu dapat mengawasi gudang mana saja yang belum berizin agar sekiranya melangsungkan sosialisasi terhadap pengelola atau pemilik gudang yang belum mengetahui hal tersebut,” terang Irsan.

Selain itu Irsan menyampaikan DPMPTSP Kota Bengkulu membuka pintu kepada pengelola atau pemilik gudang yang ingin memperbarui perizinan Tanda Daftar Gudang (TDG) melalui OSS jika masih kebingungan dalam menempuh prosesnya.

“Kita buka pintu dan kita dampingi bagi pemilik gudang atau pengelolah gudang yang masih belum tahu caranya,” ucap Irsan.

Sekadar mengulas berita sebelumnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) Kota Bengkulu menemukan beberapa gudang distributor yang belum memiliki perizinan.

Temuan tersebut dalam rangka penataan dan pembinaan gudang secara rutin oleh Disprindag Kota Bengkulu serta menjalankan intruksi Kemendag Republik Indonesia.

ikut soroti peralihan izin gudang distributor, dpmptsp: belum update                            koranrb.id – dinas penanaman modal dan pelayanan satu pintu (dpmptsp) kota bengkulu ikut menyoroti perizinan gudang distributor yang belum ke online sistem submision (oss) dari sistem informasi pelayanan administrasi perkantoran (sipadek).
disampaikan kadis dpmptsp kota bengkulu, irsan setiawan, sh, mm, pemberlakuan perizinan melalui sipadek saat ini hanya untuk izin nonberusaha yang tidak diakomodir oss, seperti izin pendirian pendidikan nonformal dan izin pendirian reklame saja.
“jadi kalau izin yang sifatnya berusaha sudah beralih ke oss, jadi itu belum update,” jelas irsan. 
sedangkan izin berusaha gudang distributor sendiri sejak 2021 sudah diakomodir oleh oss, sehingga para pelaku atau pengelola gudang sudah seharusnya memperbarui perizinan melalui oss.
baca juga: bapak ihklas usai anak tewas tersambar petir di sawah
baca juga:jpu siapkan 10 saksi tipikor bos smpn 17, ph bakal buktikan keterlibatan honorer
karena perizinan yang dikeluarkan oleh sipadek sudah tidak berlaku lagi dan tidak terdata di kementerian perdagangan (kemdag) republik indonesia (ri).
“saat inikan disprindag sudah jalan, maka dengan itu dapat mengawasi gudang mana saja yang belum berizin agar sekiranya melangsungkan sosialisasi terhadap pengelola atau pemilik gudang yang belum mengetahui hal tersebut,” terang irsan.
selain itu irsan menyampaikan dpmptsp kota bengkulu membuka pintu kepada pengelola atau pemilik gudang yang ingin memperbarui perizinan tanda daftar gudang (tdg) melalui oss jika masih kebingungan dalam menempuh prosesnya.
“kita buka pintu dan kita dampingi bagi pemilik gudang atau pengelolah gudang yang masih belum tahu caranya,” ucap irsan.
baca juga:akhir desember 2024 ditarget rampung, pembangunan tambahan ruang rstg capai 58 persen
baca juga:korupsi proyek jembatan menggiring, terima putusan ma, jaksa segera eksekusi ppk nafdi
sekadar mengulas berita sebelumnya dinas perindustrian dan perdagangan (disprindag) kota bengkulu menemukan beberapa gudang distributor yang belum memiliki perizinan. 
temuan tersebut dalam rangka penataan dan pembinaan gudang secara rutin oleh disprindag kota bengkulu serta menjalankan intruksi kemendag republik indonesia.
kepala bidang (kabid) perindustrian dan perdagangan disprindag kota bengkulu, erika ariesti, s.stp menyampaikan kegiatan ini dalam rangka penataan, pembinaan dan tertib administrasi pergudangan di kota bengkulu yang dilakukan secara nasional sesuai dengan peraturan pemerintah (pp) nomor 5 tahun 2021 tentang
penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko.
kemudian pp nomor 29 tahun 2021 tentang penyenggaraan bidang perdagangan, serta peraturan menteri perdagangan (permendag) nomor 90 tahun 2014 tentang penataan dan pembinaan gudang.
baca juga:ratusan kg ikan maco terbuang di pantai malabero, ini penyebabnya
baca juga: pemasangan tiang provider internet tanpa izin, terus tuai protes, warga dirugikan
“di mana surat tersebut pemintaan pencatatan administrasi gudang, nah kami tujukan surat ini dengan pengolah dan pemilik gudang yang ada di kota bengkulu,” jelas erika.
penataan dan pembinaan gudang untuk memastikan apakah pengolah dan pemilik gudang telah menyelesaikan administrasinya berupa tdg yang dikeluargkan kemendag.
tdg ini sendiri merupakan kewajiban yang harus dipenuhi supaya memiliki surat tanda daftar yang membuktikan bahwa gudang bisa melakukan distribusi.
“memang kendala kita ialah data, karena masih mengandalkan data dari dpmptsp kota bengkulu, yang di mana masih banyak gudang yang belum memiliki izin yang dikeluarkan oss,” terang erika.
seharusnya pemilik gudang melakukan pendaftaran tdg melalui sistem elektronik oss yang dikelola oleh kementerian investasi, kemudian pengelola gudang wajib menyelenggarakan pencatatan administrasi gudang mengenai jenis dan jumlah barang yang disimpan, yang masuk dan keluar dari gudang,
selanjutnya pencatatan administrasi gudang paling sedikit memuat informasi mengenai pemilik barang, nomor izin berusaha pemilik barang, jenis atau kelompok barang dan jumlah barang.
“2 hari ini kita turun, total kurang lebih sudah sekitar 58 gudang yang menjadi objek pengawasan dan pembinaan, seperti gudang alfamart, indomart, yamaha, shope, distributor bahan pokok dan lainnya,” terang erika.
gudang yang ada di kota bengkulu sendiri ditemukan bahwa antara pemilik gudang dan pengolah gudang berbeda, yang di mana seharusnya hal tersebut tidak terjadi.
maka dari pada itu pendataan ini secara masif dilakukan untuk menginput data-data yang kurang jelas seperi hal demikian.
kemudian juga ditemukan sebanyak 15 gudang yang belum melakukan upaya perizinan melalui sistem elektronik oss.
ditemukan pengolah gudang masih menggunakan perizinan yang lama melalui sipadek yang tentu saja hal tersebut tidak terbaca oleh sistem kemendag.
“jadi mereka mungkin belum memahami aturan yang terbaru, untuk itu kami anjurkan untuk membuat tdg dengan mengurusi perizinan melalui oss yang dikelola oleh pusat,” kata erika.
tidak sampai disitu saja karena masih banyak ditemukan gudang-gudang yang belum terdaftar sama sekali, untuk itu kolaborasi bersama pihak kelurahan akan dilakukan untuk memastikan keberadaan dan perizinan gudang-gudang tersebut.
“karena pihak kelurahan tahu kondisinya seperti apa maka kita akan jalin koordinasi bersama guna memaksimalkan penataan dan pembinaan gudang-gudang distribusi yang ada di kota bengkulu,” sebut erika.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Minggu 3 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan