Warga Enggan Vaksin Ternaknya, Kasus Ngorok Semakin Bertambah

SUNTIKAN: Proses penyuntikan vaksin oleh tim Dinas Pertanian Kaur beberapa waktu yang lalu. --RUSMANAFRIZAL/RB

BACA JUGA:Deteksi Dini Pilkada 2024, Rapat Lintas Sektor Digelar

Imbauan dengan masyarakat sudah berulangkali dilakukan, namun masih banyak yang ngeyel tidak mau menyuntik hewan ternak mereka.

"Target kita, bulan ini semua vaksin sudah disuntikan.

Pengajuan vaksin yang baru kemungkinan juga telah tersedia.

Sebelum tahun baru semua wilayah harunya sudah kita salurkan vaksin," sampai Rakhmad.

BACA JUGA:Jelang Tutup Tahun, Pekerjaan Dibiayai DD Harus Diselesaikan

Lantaran kasus yang terus bertambah, dirinya juga mengimbau kepada masyarakat Kaur agar berhati-hati dalam membeli daging sapi atau kerbau. 

Jangan mudah untuk tergiur dengan harga murah yang di tawarkan, ditakutkan daging yang dijual itu adalah ternak yang sudah mati tidak disembelih dengan syariat Islam.

Rakhmad juga meminta agar para penjual daging supaya tidak memperjual belikan daging yang sudah menjadi bangkai. 

Meskipun mereka tidak perlu mengeluarkan modal yang besar dengan membeli sapi yang telah mati, tapi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan pembeli dan tentunya haram dalam syariat Islam.

BACA JUGA:Masa Tanggap Darurat Diperpanjang 9 November, Penyudetan Sungai Air Manjunto Lanjut

"Kepada pada penjual daging, jangan sekali-kali menjual daging bangkai atau yang mati sebelum disembelih," imbaunya.

Sebagai informasi penyakit ngorok adalah,  penyakit menular yang kerap kali menyerang hewan ternak seperti sapi dan kerbau.

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida yang menyerang saluran pernapasan dan sistem lain pada hewan ternak.  

Penyakit ngorok dapat menyebabkan kematian pada ternak sapi, terutama jika sapi belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan