Ini Alasan PKL Enggan Jualan di Dalam Pasar Panorama

JEJER: Kios dan los di dalam Pasar Panorama yang dibangun pemerintah untuk pedagang berjualan.--WEST JER TOURINDO/RB

BENGKULU, KORANRB.ID – Ada beberapa pertimbangan pedagang kaki lima (PKL) enggan berjualan di dalam  Pasar Panorama.

Salah satu pertimbangan PKL adalah sewa lapak.

Dimana sewa lapak di pinggir jalan, seperti di Jalan Kedondong lebih murah dibandingkan harga sewa lapak di dalam Pasar Panorama.

Salah seorang PKL yang berjualan sayuran di Jalan Kedondong Piter mengatakan mereka tidak ingin pindah masuk berjualan di pasar.

BACA JUGA:Pengawas Ketenagakerjaan Soroti Pekerja Pemasang Kabel yang Tidak Sesuai Ketentuan K3

 “Jelas kami tidak ingin pindah dari tempat kami berdagang sekarang (pinggir Jalan Kedondong, red) sebab sewa lapaknya lebih muarah dari lapak yang ada di dalam Pasar Panorama,” ungkap Piter pada RB 5 November 2024.

Ia melanjutkan memang para petugas juru parkir memungut uang sewa lapak pada para PKL.

Namun  uang sewa yang diminta petugas parkir jauh lebih murah ketimbang pedagang menyewa lapak di dalam pasar.

Yakni Rp20 ribu perhari. Kalau satu bulan hanya sekitar Rp600 ribu.

BACA JUGA:Jasa Raharja Sebut Terjadi Peningkatan Klaim Asuransi Kecelakaan

“Kalau di dalam pasar satu bulannya harga sewa lapak bisa Rp900 ribu.

Itu hanya grai biasa. Kalau sewa kios bisa Rp5 jutaan,” terang Piter.

Dikonfirmasi terkait alasan pedagang enggan masuk berjualan di Pasar Panorama, Sekretaris Dinas Perdagangan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Bengkulu, Firjoni mengatakan bahwa sewa lapak di dalam pasar tidak semahal yang disebutkan oleh PKL itu.

Sewa lapak diatur dalam Perda Kota Bengkulu. Untuk sewa kios hanya Rp500 ribu per bulan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan