6 Dampak Buruk dari Sifat Overthinking, Simak Penjelasannya

Overthinking, atau kebiasaan berpikir berlebihan, merupakan fenomena yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang. --Pixabay

KORANRB.ID - Overthinking, atau kebiasaan berpikir berlebihan, merupakan fenomena yang sering kali tidak disadari oleh banyak orang. 

Setiap manusia pasti pernah memikirkan sesuatu secara mendalam, terutama saat dihadapkan pada situasi yang sulit atau keputusan penting. 

Namun, jika kecenderungan berpikir ini terus berlanjut tanpa henti, maka dapat menjadi kebiasaan yang merusak kesehatan mental dan emosional. 

Disini Koranrb.id akan membahas beberapa dampak negatif dari overthinking, mulai dari aspek kesehatan mental hingga sosial.

1. Meningkatkan tingkat stres dan kecemasan

Salah satu dampak paling umum dari overthinking adalah meningkatnya tingkat stres dan kecemasan. 

Pikiran yang terus-menerus dipenuhi oleh kekhawatiran dan analisis terhadap berbagai skenario terburuk dapat membuat seseorang merasa tertekan. 

BACA JUGA:Kecelakaan Mobnas Bernopol Kota Bengkulu di Jalan Lintas Kepahiang - Curup, Ini Identitas Penumpang

BACA JUGA:Putusan Banding, Hukuman Guru Cabuli 24 Murid di BU Bertambah 2 Tahun, Jaksa Ajukan Kasasi

Pikiran yang berputar tanpa henti ini memicu pelepasan hormon stres seperti kortisol, yang jika terjadi secara terus-menerus, dapat membahayakan kesehatan tubuh.

Ketika seseorang mengalami kecemasan berlebih akibat overthinking, mereka sering kali memikirkan skenario-skenario yang belum tentu terjadi. 

Sebagai contoh, seseorang yang cemas tentang hasil wawancara kerja mungkin akan membayangkan kegagalan berulang kali. 

Hal ini memicu rasa takut yang tidak proporsional, membuat tubuh berada dalam keadaan tegang, dan akhirnya memperburuk kesehatan mental.

Selain itu, kecemasan yang dipicu oleh overthinking bisa menyebabkan gejala fisik seperti sakit kepala, sesak napas, dan gangguan tidur. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan