Listrik Prabayar dan Pascabayar Mana Yang Lebih Baik, Berikut Penjelasannya

KWH meter menjadi senter perhitungan pemakaian arus listrik--Firmansyah/rb

KORANRB.ID – Listrik prabayar dan pascabayar merupakan 2 metode pembayaran yang umum digunakan di Indonesia.

Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda, yang tentunya menawarkan keunggulan dan kekurangan masing-masing bagi pelanggan.

Jika anda bingung memilih mana yang lebih baik dari ke 2 jenis pilihan tersebut.

Berikut koranrbid mencoba merangkumnya untuk anda, mengenai perbedaan, keunggulan, serta kekurangan dari listrik prabayar dan pascabayar.

BACA JUGA:Benarkah Sarapan Pagi Tidak Terlalu Bermanfaat, Begini Penjelasannya!

Sehingga anda dapat dengan mudah menentukan pilihan mana yang lebih baik.

Listrik prabayar sering disebut sebagai listrik token karena pengguna harus membeli token listrik atau pulsa sebelum menggunakan listrik.

Sistem ini menggunakan alat yang disebut kWh meter prabayar untuk mengukur dan menghitung penggunaan listrik berdasarkan jumlah pulsa yang diinput.

Keunggulan dari listrik prabayar ini, memungkinkan pengguna untuk lebih mengontrol pemakaian listrik karena mereka perlu mengisi token terlebih dahulu.

BACA JUGA:Dorong Penggunaan Produk Lokal Dalam Proyek, Ini Penjelasan Adanya TKDN

Dengan demikian, pengguna bisa menyesuaikan penggunaan listrik sesuai dengan budget yang ada.

Berbeda dengan sistem pascabayar, pengguna prabayar tidak akan menerima tagihan listrik bulanan.

Ini dapat menghindari biaya tambahan atau denda akibat keterlambatan pembayaran.

Setelah itu pada sistem pascabayar, petugas PLN biasanya datang setiap bulan untuk mencatat penggunaan listrik.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan