Antisipasi Bencana Musiman, Pemkab Rejang Lebong Ajak OPD “Keroyokan”
RAWAN: Salah satu wilayah rawan banjir di musim hujan adalah di wilayah Dusun Curup.-foto: arie/koranrb.id-
KORANRB.ID - Memasuki musim hujan yang kerap mendatangkan bencana banjir dan tanah longsor, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong mulai bersiap untuk menghadapi kemungkinan buruk tersebut.
Melalui koordinasi antara berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Pemkab Rejang Lebong saat ini menyiapkan langkah antisipatif guna mengurangi dampak bencana musiman yang nyaris setiap tahun melanda wilayah tersebut.
Hal ini terlihat dari koordinasi yang dilakukan beberapa waktu lalu, melibatkan OPD yang berperan langsung dalam mitigasi bencana, termasuk BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Dinas Ling-kungan Hidup (DLH), Dinas Sosial (Dinsos), dan Dinas Pemadam Ke-bakaran (Damkar).
Kepala Bagian Pembangunan Pemkab Rejang Lebong, Noviansyah, menyampaikan koordinasi terkait sinergitas atau keroyokan dalam mengantisipasi terjadinya bencana di Rejang Lebong ini bertujuan memastikan bahwa seluruh instansi terkait mem-iliki perencanaan jelas dalam menghadapi banjir yang kerap terjadi di sejumlah titik rawan.
“Kami telah berkoordinasi untuk menyiapkan langkah-langkah pencegahan. Ada beberapa titik yang hampir setiap tahun menjadi langganan banjir, seperti di Kecamatan Curup, Curup Utara, Curup Tengah, serta beberapa kecamatan lain,” kata Noviansyah.
BACA JUGA:Tahun Depan, 20 Puskesmas di Bengkulu Tengah Ditargetkan Menjadi BLUD
BACA JUGA:Ini Isi Surat Rekomendasi BPD Pecat Kades Tanjung Alam, Tinggal Selangkah Lagi
Menurutnya, koordinasi lintas OPD ini juga melibatkan seluruh camat dan lurah di wilayah-wilayah yang dianggap rawan. Kesiapsiagaan tersebut tidak hanya bersifat teknis, namun juga menekankan pentingnya sosialisasi kepada masyarakat agar mereka lebih waspada.
"Seluruh elemen, mulai dari BPBD, PUPR, hingga Damkar, dilibatkan untuk menghadapi bencana ini secara terpadu dan cepat tanggap," terangnya.
Dijelaskan Noviansyah, salah satu langkah yang disiapkan adalah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Banjir, yang bertujuan untuk mempercepat proses komunikasi antara OPD dan wilayah terdampak.
Satgas ini akan bertindak sebagai penghubung yang memantau kondisi cuaca, air, dan dampak hujan di lapangan secara intensif, terutama di titik-titik yang sudah diketahui menjadi lokasi langganan banjir.
“Dengan adanya Satgas, kita berharap jika terjadi bencana banjir, koordinasi dan penanganan di lapangan bisa lebih cepat,” kata Noviansyah.
BACA JUGA:Seorang Anggota Samapta Polresta Bengkulu Dipecat, Ini Kata Kapolresta
BACA JUGA:Dinkes Provinsi Bengkulu Gelar Malam Puncak HKN ke-60