Mengintip Berharganya Garam di Masa Lalu, Sempat Menjadi Mata Uang
Garam berarga di masa lalu. Garam menjadi pengganti uang--facebook : Matsuki Soleh
Tidak hanya di Afrika, bangsa Romawi juga menganggap garam sangat penting. Dalam sejarah Romawi, prajurit mereka sering kali dibayar menggunakan garam atau diberi uang khusus untuk membeli garam.
Dari sinilah muncul istilah “salary” yang berasal dari kata Latin salarium. Kata ini secara harfiah berarti “uang untuk garam,” menggambarkan betapa pentingnya garam dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Kamu Seorang Guru? Ini 12 Trik Jitu agar Menjadi Guru yang Disenangi Murid
BACA JUGA:Tersesat dan Kelaparan di Hutan? Tumbuhan ini dapat Dikonsumsi
Peran Strategis Garam dalam Sejarah
Karena dianggap sebagai barang yang bernilai tinggi, garam sering menjadi faktor penting dalam berbagai peristiwa sejarah.
Di zaman Dinasti Han, pemerintah Tiongkok mengambil alih kontrol atas produksi dan distribusi garam.
Monopoli ini membantu kerajaan mendapatkan pemasukan besar untuk membiayai proyek-proyek besar seperti pembangunan Tembok Besar China.
BACA JUGA:Jangan Sembarangan, Sebaiknya Gunakan Jarak Tanam untuk Menanam Kentang
BACA JUGA:Sayap Mirip Kupu-Kupu Raksasa! Berikut 5 Fakta Unik Burung Sunbittern
Dengan memonopoli garam, pemerintah juga bisa menjaga stabilitas harga dan memastikan distribusi yang merata.
Pada masa penjajahan Inggris, rakyat India dikenakan pajak tinggi untuk garam, meskipun garam adalah kebutuhan dasar mereka.
Hal ini memicu gerakan perlawanan yang dikenal sebagai Salt March pada tahun 1930, dipimpin oleh Mahatma Gandhi.
Aksi ini bukan hanya tentang garam, tetapi juga simbol perjuangan rakyat India melawan penjajahan Inggris.