Mengintip Berharganya Garam di Masa Lalu, Sempat Menjadi Mata Uang

Garam berarga di masa lalu. Garam menjadi pengganti uang--facebook : Matsuki Soleh

BACA JUGA:Dibalik Kata Praktis, Ada Ancaman Kesehatan Segera Kurangi Makanan Cepat Saji

BACA JUGA:Sengit! Setelah Arab Saudi Vs Australia Seri dan China Menang, Timnas Bisa ke Posisi 2 Grup C

Di Eropa abad pertengahan, garam dikenai pajak tinggi di banyak negara, termasuk Prancis.

Pajak garam yang disebut gabelle menjadi beban bagi masyarakat miskin. Ketidakpuasan terhadap kebijakan ini menjadi salah satu pemicu Revolusi Prancis pada akhir abad ke-18.

Jalur perdagangan garam di Sahara menjadi salah satu jaringan ekonomi terbesar di dunia kuno. Garam diangkut dengan kafilah unta dari tambang di Afrika Utara ke wilayah sub-Sahara.

Jalur perdagangan ini tidak hanya membawa garam, tetapi juga budaya dan pengetahuan antarperadaban.

Dari Barang Mewah Menjadi Bahan Umum

Revolusi industri di abad ke-19 mengubah produksi garam secara besar-besaran.

Dengan teknologi modern seperti metode evaporasi dan eksploitasi tambang garam yang lebih efisien, garam menjadi lebih mudah diproduksi dan harganya turun drastis. Akibatnya, garam yang dulunya menjadi barang mewah kini berubah menjadi kebutuhan pokok yang terjangkau oleh semua orang.

Kesimpulan, Garam yang sekarang mudah kita abaikan, memiliki sejarah yang sangat panjang dan menarik. Dari alat tukar hingga simbol kekayaan, garam telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia selama ribuan tahun. 

Bahkan, istilah “salary” yang kita gunakan untuk gaji berasal dari sejarah penggunaan garam di masa lalu. Nilai historis garam ini mengajarkan kita bahwa hal-hal sederhana yang kita miliki saat ini bisa jadi adalah barang mewah di masa lalu.

Jadi, setiap kali anda menaburkan garam ke dalam makanan, ingatlah betapa berartinya bahan kecil ini dalam membentuk sejarah dunia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan