Bingung Pilih Bata Ringan atau Bata Merah untuk Kontruksi, Berikut Ulasannya
PROYEK: Pembangunan kontruksi moderen lebih banyak menggunakan bata ringan. Foto: Pixabay--
KORANRB.ID – Dalam dunia konstruksi, material bangunan adalah salah satu elemen kunci yang menentukan kekuatan, efisiensi, dan hasil akhir sebuah proyek.
2 jenis material dinding yang sering digunakan yaitu bata ringan dan bata biasa (bata merah).
Keduanya memiliki karakteristik, keunggulan, dan kekurangan masing-masing.
Untuk itu koranrb.id akan mengulas perbedaan keduanya dari berbagai aspek, termasuk bahan, keunggulan, kelemahan, dan aplikasi.
BACA JUGA:Mitos Potong Rambut Saat Hamil Akan Buat Anak Lahir Kurang Normal, Ini Penjelasannya
BACA JUGA:Pentingnya Attitude Dalam Menjalani Kehidupan
Pertama anda harus mengetahui terlebih dahulu definisi dan komposisi material.
Untuk Bata ringan, juga dikenal sebagai Autoclaved Aerated Concrete (AAC) atau Cellular Lightweight Concrete (CLC).
Di mana material modern ini dibuat dengan campuran pasir silika, semen, kapur, gypsum, air, dan bahan pengembang seperti aluminium pasta.
Setelah dicetak, bata ringan diproses dengan tekanan tinggi dalam autoklaf untuk mengurangi kadar air dan meningkatkan kekuatan.
BACA JUGA:Memiliki Suara Keras dan Mematikan Mangsanya, Inilah Fakta Udang Pistol
BACA JUGA:Endemik Madagaskar! Berikut 6 Fakta Unik Bunglon Panther, Punya Warna Mencolok
Bata ringan memiliki ukuran standar dimensi yang lebih seragam, biasanya 60 x 20 x 10 cm atau 60 x 20 x 7,5 cm. Lebih ringan dibandingkan bata merah karena struktur pori-porinya. Kepadatan rata-rata sekitar 600-700 kg/m³.
Dengan keunggulan yang dimiliki, bobot jauh lebih ringan, bata ini juga mengurangi beban struktur bangunan, sehingga cocok untuk proyek bertingkat.