Perbandingan Jam Biasa dan Smartwatch, Unggul yang Mana?

Smartwatch--pixabay

BACA JUGA:Dikenal Sebagai Olahraga Orang Kaya, Ini Sejarah Golf

BACA JUGA:Mengenal 2 Tipe Manusia, Pemikir dan Pejuang, Kamu yang Mana?

Smartwatch memiliki keterbatasan dalam daya tahan baterai. Sebagian besar model perlu diisi ulang setiap hari atau beberapa hari sekali, tergantung pada intensitas penggunaan.

Ini menjadi salah satu kelemahan utama smartwatch, terutama bagi pengguna yang sering bepergian.

Namun, beberapa produsen telah mencoba mengatasi masalah ini dengan menghadirkan mode hemat daya atau baterai yang tahan lebih lama, seperti Garmin Instinct Solar yang menggunakan teknologi pengisian daya matahari.

Harga dan Nilai Investasi

Harga jam tangan biasa sangat bervariasi, mulai dari model terjangkau hingga yang bernilai ratusan juta rupiah.

Jam tangan mewah bahkan dapat menjadi investasi jangka panjang, dengan nilai yang cenderung meningkat seiring waktu.

Smartwatch, meskipun harganya kompetitif, biasanya mengalami depresiasi nilai lebih cepat. Teknologi yang terus berkembang membuat model terbaru menggantikan yang lama dalam waktu singkat. Oleh karena itu, smartwatch lebih cocok sebagai alat fungsional daripada investasi.

BACA JUGA:Mengulik Awal Mula Kemunculan Kopi Americano

BACA JUGA:9 Cara Cegah Alga Timbul dalam Akuarium, Salah Satunya Atur Sirkulasi Air

Penggunaan Keseharian

Dalam hal kepraktisan, smartwatch jelas unggul. Dengan kemampuan untuk melacak langkah, memantau detak jantung, dan memberikan notifikasi, smartwatch membantu pengguna tetap produktif dan sehat.

Namun, pengguna juga harus mempertimbangkan distraksi yang ditimbulkan oleh notifikasi yang terus-menerus.

Jam tangan biasa, dengan kesederhanaannya, menawarkan pengalaman yang lebih fokus. Ini cocok bagi mereka yang menghargai fungsi utama jam tangan sebagai alat penunjuk waktu tanpa gangguan tambahan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan