PAD 2025 Ditarget Naik, DBH Sawit Malah Turun Rp1.7 Miliar
PAD: Sekda dan pejabat terkait saat melakukan pembahasan APBD TA 2025 bersama legislatif belum lama ini--Foto: Heru Pramana.Koranrb.Id
KEPAHIANG,KORANRB.ID - Pemkab Kepahiang membidik capaian Pendapatan Asli Daerah di Tahun Anggaran (TA) 2025 mendatang sebesar Rp52,5 miliar.
PAD yang dibidik tersebut, lebih tinggi ketimbang target PAD di TA 2024 yang dipatok Rp41,9 miliar.
Hal ini sudah dibahas Badan Anggaran (Banggar) DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Kepahiang dalam pembahasan RAPBD TA 2025.
Dalam pembahasan, sektor pendapatan dibidik meningkat menjadi Rp864 miliar. Angka ini lebih tinggi dibanding besaran pendapatan yang disampaikan bupati pada nota pengantar yang hanya Rp785.405.113.054.
Capaian pendapatan tersebut diproyeksi berasal dari PAD Rp53.124.597.062 dan transfer pusat sebesar Rp732.280.515.992.
BACA JUGA:Oknum Guru SMA di Bengkulu Terdakwa Asusila Dituntut 10 Tahun Denda Rp30 Juta
BACA JUGA:Lagi, Polres Lebong Periksa 2 Saksi Dugaan Tipikor DD-ADD Bungin TA 2023
Sedangkan belanja diproyeksikan mencapai Rp856.095.037.800, ditambah biaya penyertaan modal pada Bank Bengkulu sebesar Rp2 miliar.
Sekda Kepahiang Dr. Hartono menerangkan, PAD tetap didominasi dari sektor pajak serta Dana Bagi Hasil (DBH).
Nantinya, ada sektor pajak yang akan dimaksimalkan capaiannya di TA 2025. Termasuk memaksimalkan pajak dari restoran, PBB dan sarang burung walet.
"DBH tetap menjadi mayoritas pendapatan untuk Kepahiang," kata Sekda Hartono.
Sayangnya, untuk DBH sawit untuk Kabupaten Kepahiang berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Di TA 2025, DBH sawit untuk Kabupaten Kepahiang hanya Rp1,7 miliar. Jauh berkurang dibanding DBH sawit TA 2024 sebesar Rp5,1 miliar, serta di TA 2023 sebesar Rp5,7 miliar.
Meski bukan sebagai daerah penghasil sawit, Kabupaten Kepahiang tetap kebagian DBH sawit yang bisa dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur.