Jangan Kasih Anak Jajan Sembarang: Ini Dampak Negatif nya!

JAJANAN: Lebih teliti dan jeli membeli jajanan untuk anak.--Foto: Rusman Afrizal.Koranrb.Id

KORAN RB. ID - Membelikan jajan kepada anak adalah salah satu bentuk kasih sayang orang tua kepada anak. Selain itu cara ini juga sangat jitu supaya anak jadi tidak rewel. 

Sekarang sudah banyak sekali makanan instan atau cemilan yang di jajakan.

Banyak yang tidak tau kalau jajan sembarang dapat menimbulkan berbagai dampak negatif yang dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan perkembangan sosial mereka. 

Meskipun sesekali memberikan anak camilan atau jajanan bisa dianggap sebagai bentuk kasih sayang atau bentuk penghargaan, kebiasaan memberi jajan tanpa memperhatikan kualitas dan kandungannya bisa berakibat buruk dalam jangka panjang. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat ditimbulkan.

1. Gangguan Kesehatan Fisik

Salah satu dampak yang paling jelas dari memberi jajan sembarangan kepada anak adalah gangguan kesehatan fisik. Banyak jajanan yang dijual di pasar atau di pinggir jalan mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, gula, dan garam dalam jumlah yang tinggi. 

BACA JUGA: Berikut 10 Ciri Seorang Manipulatif Yang Perlu Diketahui

BACA JUGA:5 Manfaat Jus Sirsak Bagi Tubuh

Konsumsi berlebihan terhadap bahan-bahan ini dapat meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, hipertensi, serta gangguan pencernaan pada anak. Terlebih lagi, makanan yang tidak terjaga kebersihan dan kualitasnya dapat menyebabkan keracunan makanan yang berbahaya bagi kesehatan anak.

Anak-anak cenderung tidak memiliki kontrol diri dalam mengonsumsi makanan, sehingga memberi mereka jajan sembarangan bisa memicu kebiasaan makan yang buruk. 

Misalnya, mereka akan lebih suka makanan yang tinggi gula dan lemak, mengabaikan pentingnya makan makanan bergizi, seperti buah, sayur, dan protein. Kebiasaan makan yang tidak seimbang ini bisa mengganggu tumbuh kembang anak.

2. Peningkatan Risiko Masalah Gigi

Makanan yang manis, seperti permen, cokelat, atau minuman bersoda, dapat merusak gigi anak. Gula yang terkandung dalam makanan tersebut akan diubah oleh bakteri di mulut menjadi asam yang merusak lapisan pelindung gigi (email) dan menyebabkan gigi berlubang. 

Gigi berlubang yang tidak segera ditangani dapat menyebabkan rasa sakit yang parah dan infeksi yang lebih serius. Anak yang sering mengonsumsi makanan manis juga berisiko mengalami masalah gigi seperti gigi sensitif dan gusi berdarah.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan