Mitos Tentang Campak, Cacar Air dan Larangan Mandi

Di berbagai masyarakat, penderita campak measles atau cacar airsering dianjurkan untuk tidak mandi selama masa penyakit berlangsung. --Pixabay

BACA JUGA:Kepergok Maling Motor di Kepahiang, Bujang Benteng Nyaris Dimassa

Dalam budaya tertentu, mandi saat sakit dianggap dapat "membuka pori-pori," membuat tubuh terkena angin, dan memperparah gejala penyakit.  

Karena lenting cacar air atau ruam campak terlihat seperti luka, banyak yang beranggapan bahwa air akan mengiritasi atau menginfeksi luka tersebut.  

Di masa lalu, kurangnya pengetahuan tentang pentingnya kebersihan tubuh selama sakit mungkin juga berkontribusi terhadap berkembangnya mitos ini.  

Secara medis, mandi tidak hanya diperbolehkan, tetapi justru dianjurkan selama penderita menjaga beberapa hal berikut:  

Campak dan cacar air menyebabkan tubuh berkeringat lebih banyak akibat demam, sehingga kulit menjadi tempat berkembangnya bakteri jika tidak dibersihkan.  

Mandi dapat membantu membersihkan keringat, kotoran, dan bakteri di kulit yang bisa memicu infeksi sekunder pada lenting cacar air atau ruam campak.  

BACA JUGA:Motor Kamu Sering Mati Sendiri Saat Dalam Perjalanan? Coba Cek Komponen Ini!

BACA JUGA:Jelang Libur Nataru, Wabup Nata Sidak Pasar Kepahiang, Ini yang Disampaikannya

Dalam cacar air, gatal pada lenting sering menjadi masalah besar. Mandi dengan air hangat yang dicampur larutan antiseptik ringan, oatmeal, atau soda kue dapat membantu meredakan rasa gatal.  

Namun, hindari menggosok kulit dengan kasar selama mandi agar lenting tidak pecah.  

Demam yang sering menyertai campak atau cacar air dapat membuat tubuh terasa panas. Mandi dengan air hangat dapat membantu menstabilkan suhu tubuh dan membuat penderita merasa lebih nyaman.  

Mandi dapat memberikan efek menenangkan, mengurangi stres, dan membantu penderita tidur lebih nyenyak, yang penting untuk pemulihan.  

Jika penderita campak atau cacar air ingin mandi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

BACA JUGA:Sidang Tipikor Pasar Inpres: Ditransfer Rp20 Juta Bupati Kaur Ngaku Tak Tahu

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan