Mitos Tentang Campak, Cacar Air dan Larangan Mandi

Di berbagai masyarakat, penderita campak measles atau cacar airsering dianjurkan untuk tidak mandi selama masa penyakit berlangsung. --Pixabay

BACA JUGA:9 Etika Buruk yang Sering Dianggap Normal di Era Modern

Hindari air yang terlalu dingin atau terlalu panas. Air hangat membantu membersihkan tubuh tanpa menyebabkan iritasi pada kulit yang sensitif.  

Gunakan kain lembut atau cukup siramkan air ke tubuh tanpa menggosok kulit. Lentik atau ruam yang pecah akibat gesekan bisa meningkatkan risiko infeksi.  

Pilih sabun dengan formula ringan dan tidak mengandung bahan kimia keras untuk menghindari iritasi.  

Jangan mandi terlalu lama, cukup 10-15 menit untuk menjaga kebersihan tubuh.  

Setelah mandi, gunakan handuk bersih dan keringkan kulit dengan cara menepuk-nepuk perlahan, bukan menggosok.  

Jika penderita merasa terlalu lemah untuk mandi, alternatif lain yang dapat dilakukan adalah, 

Membersihkan tubuh dengan kain basah atau handuk lembut yang dibasahi air hangat.  

BACA JUGA:Hati-hati! Berikut 5 Hewan Paling Sering Menyebarkan Rabies

BACA JUGA:Wajib Tahu 10 Tanda Tubuh Kelebihan Gula: Berdampak Gangguan Kesehatan

Menggunakan larutan antiseptik ringan untuk menyeka area tubuh yang terasa tidak nyaman.  

Mitos bahwa penderita campak atau cacar air tidak boleh mandi tidak memiliki dasar medis yang valid. 

Justru, mandi yang dilakukan dengan cara yang benar dapat membantu menjaga kebersihan, mengurangi rasa gatal, dan meningkatkan kenyamanan selama sakit. 

Penting untuk menggunakan air hangat, sabun lembut, dan menghindari gesekan pada kulit. 

Namun, jika penderita merasa terlalu lemah, pembersihan tubuh dengan cara lain tetap dapat dilakukan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan