Sabar, TPG dan THR 100 Persen Guru Kota Bengkulu Dicairkan Tahun Depan, TPG TW IV Dalam Waktu Dekat
ANTRE: Terlihat beberapa guru yang antre untuk memperbaiki data di Kantor Disdik Kota Bengkulu pada Kamis, 19 November 2024 siang.--RENO/RB
BENGKULU, KORANRB.ID – Guru TK, SD dan SMP se Kota Bengkulu diharapkan lebih bersabar.
Sebab Tunjangan Profesi Guru (TPG) 100 persen dan Tunjangan Hari Raya (THR) 100 persen Pemerintah Kota Bengkulu tidak bisa membayar tahun ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, A Gunawan S.Sos menuturkan untuk TPG dan THR 100 persen dalam waktu dekat akan segera dicairkan, dimana proses pencairannya sendiri pada Januari 2025.
“Jadi untuk TPG dan THR 100 persen ini sendiri sedang dalam proses, untuk pencairannya di awal 2025 nanti,” kata Gunawan.
Gunawan menyebutkan pencairan TPG dan THR 100 persen dibayarkan pada awal 2025 mendatang disebabkan oleh berapa hal.
Yakni Pemkot baru mendapatkan transfer pembayaran TPG dan THR 100 persen dari pemerintah pusat pada akhir November lalu, tepatnya pada 27 November 2024.
Kemudian pada saat melakukan proses menggunakan Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) harus dilakukan perbaikan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu dan harus mendapatkan izin dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“Karena APBD sudah ketok palu, maka kemungkinan TPG dan THR 100 persen akan dibayarkan di Januari 2025,” pungkasnya.
BACA JUGA:Pemprov Usulkan 3 Nama Calon Pj Sekda ke Kemendagri, Haryadi Berpeluang
Sedangkan untuk TPG triwulan IV tetap akan dilakukan pembayaran pada Desember ini, mengingat Disdik Kota Bengkulu telah memberikan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada Badan Pengolah Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Bengkulu.
Selain itu Gunawan menjelaskan terus mengupayakan yang terbaik dalam hal prosesi pengajuan TPG guru, namun dalam perjalanannya sendiri sering mendapati kendala.
Baik itu kendala dari proses melalui SIPD dan ada juga beberapa data guru penerima TPG yang tidak terinput dengan benar.
Seperti saat ini setidaknya ada 30 orang guru yang tengah memperbaiki nomor rekening untuk memvalidkan data tersebut.