Akibat Pendangkalan Alur Pelabuhan, Bea Keluar Cangkang Sawit Merosot Tajam
BONGKAR: Penumpang Kapal Pulo Tello saat melakukan bongkar muat di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu beberapa waktu lalu. ABDI/RB--
KORANRB.ID – Tahun ini, terhitung sejak dari Januari-November 2024 bea keluar cangkang sawit hanya Rp944 juta.
Angka tersebut menurun tajam jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang memperoleh bea keluar Rp7,6 miliar.
Penurunan bea keluar tersebut, lantaran terjadinya pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu yang belum kunjung dikeruk.
Sebagaimana diketahui, saat ini pendangkalan alur masih dalam proses untuk dilakukan pengerukan, yang diketahui kedalaman saat ini berkisar 3-4 Low Water Spring (LWS).
BACA JUGA: Romo Paulus Sarmono: Sebelum Menuju Betlehem Satukan Visi, Bekal Kita untuk Lebih Baik
BACA JUGA:Pedagang Taman Kuliner Resah, Citra Negatif Kerap Menjadi Lokasi Transaksi Prostitusi
“Iya menurun drastis, tahun ini bea keluar Rp944 juta. Dibandingkan tahun lalu Rp7,6 miliar. Ini karena adanya pendangkalan alur,” sampai Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Bengkulu, Koen Rachmanto, Rabu, 25 Desember 2024.
Lebih lanjut, Rachmanto menerangkan, bahwa jumlah bea keluar cangkang yang menurun tersebut selain dikarenakan alur pelabuhan yang mendangkal, sehingga menyulitkan kapal masuk.
Lanjutnya, adapun 2 perusahaan cangkang yang dimaksud, yakni PT. Jatim Partindo dan PT. Inti Persada.
Namun saat ini hanya satu saja yang menggunakan Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.
BACA JUGA:Sempat Tertunda Karena Pilkada, Pembangunan Tahap 2 Rumah Adat Berlanjut Rp500 Juta
BACA JUGA:217 Warga Bengkulu Utara Dapat Rekomendasi Jadi TKI
“Tahun ini hanya satu perusahaan yang melakukan aktivitas ini, berbeda dengan sebelumnya ada 2 perusahaan yang bergerak pada cangkang ini,” beber Rachmanto.
Rachmanto menerangkan, penurunan ini juga lantaran tingginya cosh yang harus dikeluarkan perusahaan yang ingin melakukan bongkar muat di pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.