Kebun Sawit Ilegal Pejabat di Hutan Mukomuko Ancam Keselamatan Warga

Hutan di Mukomuko diduga dirambah pejabat dan mantan pejabat menjadi kebun kelapa sawit. --firmansyah/rb

“Maka dari itu perubahan fungsi kawasan di Mukomuko harus segera diakhiri, apalagi secara illegal, agar masyarakat tidak terus terdampak,”tandasnya.

Terpisah, Sekda Kabupaten Mukomuko  Dr Abdiyanto SH, MSi, CLA menegaskan, terkait Harimau Sumatera mulai memasuki perkebunan dan perkampungan warga di Kabupaten Mukomuko. Kuat dugaan karena hutan negara yang menjadi habitat harimau Sumatera sudah dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

Sehingga Harimau ini sudah kesulitan untuk mencari makan.

BACA JUGA:Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Bengkulu Tengah Ditunda

BACA JUGA:Tunggakan Tagihan Pelanggan Air Perumda Tirta Rafflesia Tersisa Rp 283 Juta

Sehingga hewan yang dilindungi Undang-undang itu bergeser ke perkampungan warga untuk mencari makan. Terbukti, sudah banyak ternak milik warga dimangsa. Bahkan terbaru, satu warga tewas diterkam Harimau. 

“Dulu-dulunya  tidak pernah ada kabar Harimau, Beruang masuk ke permukiman atau perkebunan warga. Ini karena alih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan secara meluas. Sehingga habitatnya dan turun ke permukiman penduduk untuk mencari makan,” katanya.  

Sekda juga mengakui memang sejak beberapa tahun belakangan ini perubahan fungsi kawasan hutan baik yang berstatus HP maupun HPT di wilayah Kabupaten Mukomuko tidak terbendung.

Perambahan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan sawit, berlangsung secara masif. Yang diduga dilakukan oleh oknum yang memiliki modal besar. Maka dari itu ditegaslkan Sekda semua pihak harus ikut bertanggungjawab untuk menghentikan aktivitas perusakan hutan tersebut.

BACA JUGA:Siapkan Anggaran Rp 19,9 Miliar, Pemasangan Sambungan Rumah Gratis Berlanjut

BACA JUGA:Dishub Tambah Potensi PAD, Kendaraan Roda 6 Dipungut Retribusi

“Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Yang dilakukan bersama baik oleh pemerintah dan komunitas masyarakat. Sehingga dampak negatif dari kerusakan tidak dirasa lagi,”sampainya.

Sementara itu, Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari mengatakan, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan survei di lokasi kejadian. Warga di Mukomuko yang diterkam harimau hingga tewas, dan mengalami kehilangan organ tubuh.

Untuk jarak lokasi kejadian dengan pemukiman warga sekitar 6 kilometer, lokasi kejadian itu merupakan habitat dari harimau Sumatera sebelumnya. Yang merupakan kawasan hutan negara dan saat ini sudah berubah menjadi perkebunan sawit, karet dan perkebunan lainnya.

“Untuk lokasi kejadian dengan pemukiman warga sekitar 6 kilometer, dulu itu kawasan hutan negara yang sudah berubah menjadi kebun sawit, karet dan kebun lainnya,” tutur Said.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan