Bengkulu Tetap Termiskin Kedua di Sumatera, BPS Sebut Kemiskinan Perkotaan Bergeser ke Pedesaan
KONFERENSI PERS: BPS Provinsi Bengkulu menyampaikan soal angka kemiskinan dalam konferensi pers yang digelar Rabu, 15 Januari 2025. ABDI/RB--
KORANRB.ID – Persentase kemiskinan di Provinsi Bengkulu pada Desember 2024 sebesar 1,04 persen, angka tersebut menurun cukup besar dibandingkan dengan Maret 2024 lalu.
Kendati menurun, Provinsi Bengkulu masih menjadi daerah dengan angka kemiskinan nomor 2 se pulau Sumatera, setelah Provinsi Aceh.
Tentu, Bengkulu menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Daerah (Pemda) di Provinsi Bengkulu.
Apabila dibandingkan dengan 10 provinsi di Sumatera, terdapat 4 provinsi yang jumlah persentase penduduk miskinnya di atas 10 persen.
BACA JUGA:Sudah Diingatkan, Desa Ini Masih Saja Bermasalah: Rp200 Juta Mangkrak
BACA JUGA:170 CJH Kabupaten Seluma Dilakukan Pemeriksaan Kesehatan
“Iya meski menurun, Provinsi Bengkulu menjadi daerah termiskin ke 2 di Pulau Sumatera,” sampai Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal pada rilis bulanan, Rabu, 15 Januari 2025.
Lebih lanjut Win Rizal mengatakan, untuk jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu setelah mengalami penurunan, yakni 261,15 ribu, sedangkan pada periode Maret 2024 yang sebanyak 281,36 ribu.
Sehingga, dari penurunan 1,04 persen tersebut setidaknya lebih kurang 20.210 orang, telah tidak tergolong sebagai masyarakat miskin di Provinsi Bengkulu.
“Ini kalau bisa dipertahankan. Tentunya ada upaya penyaluran bantuan sosial dan lainnya, mudah-mudahan tidak lama lagi bisa menembus angka di bawah 10 persen,” ungkap Win Rizal,
BACA JUGA:Bupati Gusril versus Ketua DPRD Sumardi, Punya Kans Rebut Kursi Ketua DPD I Golkar Provinsi Bengkulu
BACA JUGA:Dewan Minta Pemprov Bengkulu Bayar DBH Kabupaten/Kota
Lebih jauh, Win Rizal memaparkan, untuk angka kemiskinan pada periode yang sama, penurunan jumlah penduduk miskin juga terjadi di wilayah perkotaan, yang mengalami penurunan sebesar 8 ribu orang.
Untuk di pedesaan turun sebesar 12,3 ribu orang. Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 13,56 persen menjadi 12,32 persen.