Pasca Penertiban, PKL di Kota Bengkulu Enggan Direlokasi
KIOS: Terlihat kondisi bagian dalam PTM lantai dasar yang sepi para pedagang dan pembeli beberapa waktu lalu. RENO/RB--
KORANRB.ID – Setelah ditertibkan, Pedagang Kaki Lima (PKL) menolak untuk dialihkan atau direlokasi berdagang di Pasar Minggu dan di dalam Pasar Tradisional Modern (PTM).
Salah satu pedagang buah, yang sebelumnya mendapatkan penertiban dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Rostiati (56) mengukapkan bahwa apapun alasannya ia dengan lugas bersikukuh untuk menolak dialihkan berdagang kedalam PTM ataupun Pasar Minggu.
“Mau bagaimanapun, kalau dialihkan berdagang kedalam PTM atau ke dalam pasar minggu itu saya nggak mau,” jelasnya.
Ia menyebutkan sebelumnya pernah berdagang didalam PTM, namun hal tersebut tidak berlangsung lama hanya berjalan 6 bulan saja, alih-alih ingin mendapatkan keuntungan dengan berdagang didalam PTM, justru membuatnya bangkrut dan memiliki banyak utang kepada agen buah.
BACA JUGA:Bengkulu Tetap Termiskin Kedua di Sumatera, BPS Sebut Kemiskinan Perkotaan Bergeser ke Pedesaan
BACA JUGA:Usulkan Insentif Pendongkrak Kinerja Industri Otomotif
Kondisi tersebut terjadi lantaran tidak adanya pembeli yang datang kedalam PTM tersebut, kemudian dagangan buah miliknya tentu memiliki batas waktu sehingga dari tidak adanya pembeli buah-buah tersebut membusuk dan ia tentu mengalami kerugian besar.
“Makanya kami penjual buah itu berdagang diluar, karena selain didalam tidak ada pembeli, buah itu mudah busuk, kami yang rugi,” ungkapnya.
Di sisi lain ia menyebutkan penertiban yang dilakukan oleh Pemkot kemarin membuatnya riskan. Sebab banyak dagangannya yang rusak dan tidak bisa diperjual kembali.
“Rusak semua, itu pokat hampir 1 karung tidak bisa dijual, terpaksa dibuang,” ujarnya.
BACA JUGA:170 CJH Kabupaten Seluma Dilakukan Pemeriksaan Kesehatan
BACA JUGA:Bupati Gusril versus Ketua DPRD Sumardi, Punya Kans Rebut Kursi Ketua DPD I Golkar Provinsi Bengkulu
Ia juga menyebutkan saat ini ia berpindah berdagang ke lokasi yang baru, dimana ia menggunakan lahan milik keluarganya yang berada di pinggir jalan sebagai tempat ia mencari nafkah dengan berdagang buah.
Ia berharap Pemkot dapat mencari solusi terbaik bagi para pedagang buah sebab dengan berdagang buah didalam PTM atau Pasar Minggu merupakan langka yang tidak tepat, sepi pengunjung dan kedap udara membuat buah rentan busuk.