Kapolres Kaur Ajak Warga Manfaatkan Lahan Tidur

TINJAU: Kapolres Kaur AKBP. Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH meninjau tanaman jagung kerja sama dengan kelompok tani di Padang Kempas.--RUSMAN AFRIZAL/RB
BINTUHAN, KORANRB.ID - Sesuai dengan arahan Presiden RI kepada Polri untuk mewujudkan program astacita ketahanan pangan, Kapolres Kaur AKBP. Yuriko Fernanda, SH, S.IK, MH, terus mengajak warga Kabupaten Kaur untuk memanfaatkan lahan tidur atau lahan kosong.
Lahan kosong itu agar ditanami jagung atau tanaman yang bisa mendukung ketahanan pangan.
Dia mengatakan, sampai dengan saat ini tingkat kesadaran masyarakat Kaur untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat untuk menanam tanaman yang mendukung ketahanan pangan masih sangat minim.
Kaur yang notabenenya adalah wilayah yang masih mempunyai banyak wilayah untuk perkebunan, malah banyak dibiarkan tidak digunakan dengan baik.
BACA JUGA:Kabupaten Kaur Berhasil Ekspor 200 Ribu Ekor Benur
"Mari gunakan lahan kosong untuk dimanfaatkan mendukung program ketahanan pangan, jangan hanya dibiarkan kosong.
Kita Polres Kaur siap membantu itu," kata Kapolres pada saat melakukan pengecekkan tanaman jagung Polres Kaur di area Perkantoran Padang Kempas Kecamatan Kaur Selatan.
Kapolres mengungkapkan, saat ini tanaman jagung dari para Personel Polres Kaur bekerjasama dengan beberapa kelompok tani sudah mulai besar dan diperkirakan kurang dari dua bulan lagi akan panen.
Yang mana nantinya hasil dari panen ini, akan dibagikan ke masyarakat Kaur bekerjasama dengan Pemkab Kaur.
BACA JUGA:RSUD HD Manna Rumah Sakit Rujukan, Banyak Masalah: Pasien BPJS Beli Obat Mahal
Untuk memastikan stok pangan di Kaur terus terjaga sesuai dengan instruksi dari presiden.
"Hasil tanaman dari kita juga bisa dijadikan motivasi, artinya masyarakat juga bisa memanfaatkan lahan kosong milik mereka," terang Kapolres.
Untuk itu, Kapolres Kaur terus mengajak seluruh masyarakat Kaur, untuk memanfaatkan lahan kosong mereka supaya bisa ditanami dengan jagung.
Ini nanti akan sangat berguna membantu masyarakat terutama pada saat terjadinya krisis pangan akibat pemanasan global.