Banyak Sektor PAD Baru, Pemkab Rejang Lebong Optimis Capai Target

Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah Rejang Lebong, Andi Ferdian.-foto: dok/koranrb.id-
KORANRB.ID - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong optimis target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2025 yakni sebesar Rp93 miliar dapat tercapai. Hal itu disampaikan Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) Rejang Lebong, Andi Ferdian.
Keyakinan tercapainya target tersebut karena BPKD sudah bisa melakukan penarikan retribusi pajak daerah sejak awal 2025.
"Hal itu berbeda dengan tahun sebelumnya, kami tidak bisa menarik dari awal tahun," jelas Andi, Minggu, 16 Februari 2025.
Andi mengatakan untuk tahun lalu, Pemkab Rejang Lebong baru dapat menarik pajak retribusi hampir pada pertengahan tahun berjalan.
BACA JUGA:95 Persen Visa 230 CJH Rampung, Mayoritas CJH Siap Berangkat ke Tanah Suci
BACA JUGA:DPRD Dukung Operasi Keselamatan Polres Bengkulu Utara untuk Tekan Kecelakaan
"Kalau tahun lalu itu, bulan April kita baru bisa menarik restribusi," sampai Andi.
Selain karena dapat menarik retribusi dari awal tahun, Andi juga menerangkan, saat ini PAD juga ditopang sejumlah sektor potensial yang dialihkan menjadi wewenang Pemkab Rejang Lebong.
"Salah satu sumber pemasukan baru adalah opsen pajak yang sebelumnya merupakan bagian dari dana bagi hasil (DBH) dari Provinsi Bengkulu berupa PKB dan BBNKB," terang Andi.
Diketahui, target PAD 2025 tersebut naik drastis dibandingkan dengan PAD 2024 yang hanya Rp76 miliar hingga akhir tahun. Sedangkan untuk capaian hanya mampu memperoleh Rp62 miliar.
Andi juag menyampaikan, dari rincian realisasi penerimaan PAD dibagi dalam beberapa triwulan. Pada triwulan I sebesar 15 persen dari target, triwulan II 40 persen, triwulan III 75 persen dan 100 persen di triwulan IV.
BACA JUGA:Tahun 2026, Angka Kemiskinan di Rejang Lebong Ditargetkan Turun
BACA JUGA:PKL Berjualan di Area Publik Akan Ditertibkan, Sekda Minta Dilakukan Segera
"Target PAD akan dievaluasi per bulan karena ini berhubungan dengan target, sehingga dapat dievaluasi dengan cepat," terang Andi.