Diduga jadi Korban Penipuan Travel, 80 Mahasiswa Hukum Unihaz Gagal Studi Tour, Begini Kronologi Lengkapnya

Pihak Travel LBN (kaos biru) saat menemui mahasiswa Unihaz yang gagal berangkat--Wesjer
KORANRB.ID - Sebanyak 80 mahasiswa dari Jurusan Hukum Universitas Prof. Hazairin (Unihaz) Bengkulu gagal berangkat study tour.
Puluhan mahasiswa itu diduga menjadi korban penipuan. Mereka dijanjikan tour travel LBN untuk diberangkatkan pada Senin 17 Februari 2025 pukul 07.00 WIB.
Namun hingga pukul 12.00 WIB para mahasiswa belum juga diberangkatkan, bahkan mereka juga belum mendapatkan kepastian kapan diberangkatkan.
Puluhan mahasiswa Hukum Unihaz Bengkulu saat berkumpul di bandara setelah gagal berangkat studi tour--koranrb.id
Alhasil, para mahasiswa tersebut meminta pihak travel LBN yang datang ke Bandara Fatmawati Soekarno Bengkulu untuk bertanggungjawab.
BACA JUGA:Sebelum Ramadan, Disperindag Lebong Jadwalkan Sidak Pasar dan Ritel
BACA JUGA:Dinas Sosial Segera Perbaharui Data Masyarakat Penerima Bansos Mukomuko di 2025
Sementara itu, menghindari hal -hal yang tidak diinginkan, aparat yang sudah datang ke bandara langsung membawa pihak travel ke kantor polisi.
Disampaikan Pedi salah satu mahasiswa Hukum Unihaz Bengkulu mereka seluruhnya ada 80 orang dan disuruh datang ke bandara pada pukul 05.00 WIB, dengan alasan pesawat akan berangkat pukul 07.00 WIB.
Menurut para mahasiswa, seluruh biaya tiket pesawat sudah sepenuhnya diserahkan kepada pihak kampus, dan uang itu oleh pihak kampus sudah diserahkan ke pihak travel LBN.
"Kami itu sudah bayar Rp7,4 juta, ke pihak kampus kata pihak kampus sudah di bayarkan ke pihak tour travel," ungkap Pedi.
Lebih lanjut Pedi menjelaskan perusahaan tour travel itu namanya LBN tour mereka menjanjikan berangkat namun saat ini tidak juga berangkat.
"Kami kena tipu, mana kami sudah bayar mahal, tadi kami ributkan sekarang sudah di bawa ke Polsek Selebar, " jelas Pedi.
Sementara itu Kapolsek Selebar Kompol Hasanul Bahri, SH. Mengatakan saat ini pihak travel sudah diamankan dan sudah di Polresta Bengkulu.
"Sudah dibawa (pihak travel, red) Polresta," singkal Hasanul.