Penetapan Awal Ramadan, Abdu: Penuh Khidmat dan Jaga Kondusivitas

PANTAU: Terlihat petugas saat mempersiapkan teropong untuk melihat rukyatul hilal di Gora Beach Club Kawasan Pantai Panjang Pasir Putih Kelurahan Lempuing, Jumat, 28 Februari 2025. RENO/RB--
Ketua PWM Bengkulu, Dr. H. Fazrul Hamidy, SH, MH menuturkan hal tersebut sesuai dengan Maklumat Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah tentang penetapan hasil hisab Ramadan, Syawal dan Zulhijjah 1446 Hijriah.
“Kita sebagai warga Muhammadiyah harus taat dan patuh kepada maklumat dari PP Muhamadiyah itu,” ujarnya.
Ia merangkan selain awal Ramadan dan Syawal, dalam maklumat PP Muhammadiyah tersebut menetapkan 1 Julhijah 1446 Hijriah jatuh pada Rabu 28 Mei 2025, hari arafah atau 9 Zulhijah tepat pada hari Kamis 5 Juni 2025.
Kemudian 10 Zulhijah atau Idul Adha tepat pada hari Jumat, 6 Juni 2025 mendatang.
Ia menyebutkan penetapan tersebut berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
“Ramadan itu tanggal 1 Maret dan 1 Syawal 31 Maret 2025 nanti, itu sudah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal,” pungkasnya.
Di sisi lain, berkenaan dengan adanya kemungkinan perbedaan jadwal dari NU dan pemerintah, ia menegaskan tidak akan memperkeruh dan memecah belah umat.
Sebab menurutnya perbedaan tersebut merupakah sebuah rahmat.
“Kalaupun berbeda hasil istihadnya juga berbeda ya kemungkinan, tapi tidak membuat suasana umat itu terpecah belah, karena perbedaan itu adalah rahmat,” ujarnya.
Ia menerangkan hasil istihad dari kedua organisasi tersebut berbeda.
Kemungkinan hasil penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal akan berbeda. Kendati demikian ia menegaskan tidak ada permasalah atas hal tersebut.
“Karenakan antara Muhammadiyah dan organisasi lainnya kalaupun itu berbeda, hasilnya juga berbeda,” demikiannya.