Dari Bengkulu Menuju Jerman, Perjuangan Muhammad Fahrid Gapai Mimpi Melalui Ausbildung

AUSBILDUNG: Perjuangan Muhammad Fahrid Gapai Mimpi Melalui Ausbildung. Foto: Muhammad Fahrid. DOK/RB--
Hal ini menjadi pukulan berat baginya, hingga sempat merasa tidak sanggup untuk melanjutkan.
Namun, ia kemudian menyadari bahwa mimpi untuk berkarier di Jerman tidak akan terwujud tanpa perjuangan.
Dengan semangat yang kembali membara, Fahrid berusaha lebih keras, belajar lebih giat dan tetap bertahan meskipun harus melalui berbagai tantangan di tempat kursus dan asrama.
BACA JUGA:Cegah Takjil Berbahaya, Pemkab Mukomuko Akan Datangkan BPOM Bengkulu
BACA JUGA: Total 37 Pasar di Mukomuko, 17 Pasar Sumbang PAD, Ditarget Rp280 Juta Tahun Ini
“Saya bertemu banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia yang memiliki impian yang sama. Mereka sangat mendukung saya, dan itu membuat saya kembali bersemangat untuk terus belajar," tambahnya.
Hidup di asrama selama mengikuti kursus juga membentuk kepribadiannya menjadi lebih disiplin.
Ada tata tertib ketat yang harus diikuti, dan pembina asrama selalu memberikan arahan kepada para peserta agar siap menghadapi kehidupan di luar negeri.
Setelah berbulan-bulan berjuang, Fahrid akhirnya berhasil lulus ujian B1 Goethe-Institut Indonesia di Jakarta, sebuah syarat penting untuk bisa mengikuti Ausbildung di Jerman.
Kini, ia sedang dalam tahap pemberkasan dan hanya tinggal menunggu jadwal wawancara dari perusahaan di Jerman sebelum akhirnya benar-benar bisa berangkat.
Atas hal ini pula, ia mengucapkan terimakasih atas bimbimbangan dari Astria Dewi dan Muhammad Sofyan yang selalu bertekad untuk membantunya mewujudkan cita cita.
"Alhamdulillah, akhirnya saya bisa mencapai tahap ini. Semua perjuangan dan pengorbanan tidak sia-sia, terimakasih kepada ibu Astria Dewi dan Bapak Muhammad Sofyan. Sekarang, saya hanya tinggal menunggu wawancara dan siap berangkat ke Jerman untuk mengikuti Ausbildung sebagai koki," serunya optimis.
Perjalanan Fahrid adalah salah satu bukti nyata bagaimana Ausbildung membuka peluang emas bagi generasi muda Indonesia untuk berkarier di Jerman.
Program ini merupakan pendidikan vokasi selama tiga tahun, di mana peserta akan mendapatkan sertifikat internasional setara D3, pengalaman kerja langsung di perusahaan ternama, serta berbagai fasilitas seperti biaya pendidikan gratis, tempat tinggal, dan uang saku bulanan antara €700 hingga €1000.
Sejak berdiri pada 15 Januari 2018, PT. Cahaya Pendidikan Internasional (CPI) melalui Bright Education Indonesia (BEI) telah mengirimkan lebih dari 1.000 siswa dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari Bengkulu dan Seluma.