Petani Selagan Raya Kembali Keluhkan Pasokan Air Irigasi

SAWAH: Menjadi lahan yang dimanfaatkan masyarakat untuk menghasilkan beras. FIRMANSYAH/RB--
Biaya tersebut lah yang harus di tanggung kurang lebih ada 45 Kepala Keluarga (KK) petani di Desa Sungai Ipuh ini agar tidak gagal panen.
“Untung saat ini hujan sering turun jadi kami tidak perlu setiap hari menggunakan mesin sedot. Terkait keluhan yang kami hadapi sudah kami sampaikan, kepada Pendamping Pertanian Lapangan (PPL) atas keluhan ini,” sampainya.
Berkaitan dengan keluhan petani Kecamatan Selagan Raya prihal irigasi, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko Apriansyah ST, MT menjelaskan, pada tahun 2024 lalu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp2,6 miliar telah membangun jaringan irigasi sekunder yang mengalami kerusakan agar air dapat mengalir lancar ke petak sawah petani.
BACA JUGA:680 Lolos Administrasi Seleksi PPPK Tahap II Belum Tenang, BKD PDM Kepahiang Beri Keterangan Ini
BACA JUGA:Partai Nasdem Usung Suryatati di PSU Bengkulu Selatan
"Kita sudah glontorkan DAK pembangunan irigasi yang mengalami kerusakan sebesar Rp2,6 miliar. Untuk kegiatan pembangunan jaringan irigasi yang rusak di 3 titik yang berada di sejumlah wilayah di Kecamatan Selagan Raya," katanya.
Apriansyah untuk perbaikan dan pembangunan irigasi di 3 titik yang ada di Kecamatan Selagan Raya, tahun lalu yakni wilayah Desa Sungai Gading dan Air Payang, Desa Talang Buai, yang menjadi aliran utama air sebelum di distribusikan.
Masing-masing akan mendapatkan sebesar Rp1,1 miliar dan satu lagi pembangunan jaringan irigasi di Desa Pondok Baru sebesar Rp400 juta.
"Karena ketersedian anggaran terbatas maka dari itu kita lakukan secara bertahap, dan belum bisa langsung seluruh irigasi diperbaiki," jelasnya.
Diakui Apriansyah, bahwa masih banyak sekali jaringan irigasi rusak khususnya di wilayah Kecamatan Selagan Raya yang belum direhabilitasi karena terkendala keterbatasan anggaran untuk melaksanakan kegiatan setiap tahunnya.
"Untuk tahun 2025 kita sama-sama tahu tidak ada DAK maka dari itu kita belum bisa berbuat apa-apa," tandasnya.
Sebelumnya, Koordinator Penyuluh Swadaya Kecamatan Selagan Raya Hendri SP mengatakan, untuk Kecamatan Selagan Raya ini memiliki potensi lahan persawahan seluas 827 hektare area (Ha) yang tersebar beberapa desa.
Dengan produksi panen yang sangat melimpah setiap kali panen, namun saat ini dari total keseluruhan luas lahan persawahan hanya 600 Ha, atau sekitar 27 persen lahan persawan yang tidak bisa ditanami karena permasalahan irigasi, yang tidak kunjung dilakukan perbaikan dari tahun 2021 lalu.
“Ada 227 Ha yang tidak bisa digarap sebagai lahan persawahan karena kering dan kemungkinan besar akan berubah fungsi menjadi lahan tanaman palawija, dan bisa jadi menjadi lahan sawit. Maka dari itu berdasarkan data dilapangan ini kami sebagai penyuluh apa yang disampaikan ini dapat memiliki solusi,” tutupnya.