Cicilan Bank Belum Lunas, Korban Berharap Uang Kembali

Reporter: Fiki Susandi |

Editor: Ade HR |

Selasa , 12 Dec 2023 - 23:43

YA (20) Korban Dugaan Penipuan--ist/rb

BENGKULU, KORANRB.ID – YA (20) warga Kerkap Kabupaten Bengkulu Utara, salah seorang peserta seleksi Bintara Polri Gelombang II tahun 2023, mengaku menjadi korban penipuan.

Lantaran berharap bisa lulus dalam seleksi tersebut, uang Rp 750 juta milik orangtua YA melayang. Ini lantaran terlapor berinisial Sg, oknum bintara polisi berjanji bisa meluluskan YA asalkan ada uang pelicin. Uang sudah diberi ke Sg namun YA tetap gugur dalam seleksi tersebut.

Kepada RB, kemarin (12/12) YA mengatakan, uang Rp 750 juta itu, didapatkan orangtuanya dari menjual, tanah, mobil dan meminjam uang ke Bank Rp 150 juta. Hingga saat ini cicilan ke bank belum lunas.

“Kami cuma minta uang kami kembali, apalagi informasi yang kami dapat Sg (terduga pelaku, red) sudah ditangkap dalam kasus ini,” kata YA.

YA sangat berharap agar uang Rp 750 juta itu kembali, lantaran orangtuanya meneteskan keringat dan air mata untuk mendapatkan uang tersebut, dengan harapan dirinya bisa menjadi anggota Polri.

Namun sayang, bukan menjadi anggota Polri yang ia dapatkan, melainkan menjadi korban penipuan oleh oknum polisi yang berjanji bisa meluluskan dirinya.

“Orangtua saya kerjanya jualan sendal di pasar. Untuk mendapatkan uang itu dulu, sampai jual semuanya bahkan pinjam bank,” ceritanya.

Kasus dugaan penipuan ini berawal saat ia ingin menjadi anggota Polri. Saat itu ada seleksi penerimaan Bintara Polri Gelombang II Tahun 2023 di Polda Bengkulu. Tanpa banyak pikir, YA langsung melengkapi persyaratan untuk mengikuti seleksi tersebut.

Namun sayangnya, dalam seleksi itu, YA gugur pada tahap tes kesehatan pertama. Hasil tersebut membuat orangtua YA kecewa.

Lantas orangtua YA bercerita kepada temannya yang lain tentang hasil seleksi itu dan berharap ada yang bisa membantu anaknya bisa lulus.

“Kemudian teman orangtua saya itu bilang ada orang yang dia kenal bisa meluluskan saya menjadi anggota Polri,” terang YA.

cicilan bank belum lunas, korban berharap uang kembali                            bengkulu, koranrb.id – ya (20) warga kerkap kabupaten bengkulu utara, salah seorang peserta seleksi bintara polri gelombang ii tahun 2023, mengaku menjadi korban penipuan. 
lantaran berharap bisa lulus dalam seleksi tersebut, uang rp 750 juta milik orangtua ya melayang. ini lantaran terlapor berinisial sg, oknum bintara polisi berjanji bisa meluluskan ya asalkan ada uang pelicin. uang sudah diberi ke sg namun ya tetap gugur dalam seleksi tersebut.
baca juga:dewan sibuk kampanye, kantor dprd ''angker''
kepada rb, kemarin (12/12) ya mengatakan, uang rp 750 juta itu, didapatkan orangtuanya dari menjual, tanah, mobil dan meminjam uang ke bank rp 150 juta. hingga saat ini cicilan ke bank belum lunas. 
“kami cuma minta uang kami kembali, apalagi informasi yang kami dapat sg (terduga pelaku, red) sudah ditangkap dalam kasus ini,” kata ya.  
baca juga:butuh rp 5 miliar lanjut pembangunan jalan lisai
ya sangat berharap agar uang rp 750 juta itu kembali, lantaran orangtuanya meneteskan keringat dan air mata untuk mendapatkan uang tersebut, dengan harapan dirinya bisa menjadi anggota polri. 
namun sayang, bukan menjadi anggota polri yang ia dapatkan, melainkan menjadi korban penipuan oleh oknum polisi yang berjanji bisa meluluskan dirinya. 
“orangtua saya kerjanya jualan sendal di pasar. untuk mendapatkan uang itu dulu, sampai jual semuanya bahkan pinjam bank,” ceritanya.
kasus dugaan penipuan ini berawal saat ia ingin menjadi anggota polri.  saat itu ada seleksi penerimaan bintara polri gelombang ii tahun 2023 di polda bengkulu. tanpa banyak pikir, ya langsung melengkapi persyaratan untuk mengikuti seleksi tersebut. 
namun sayangnya, dalam seleksi itu, ya gugur pada tahap tes kesehatan pertama. hasil tersebut membuat orangtua ya kecewa. 
lantas orangtua ya bercerita kepada temannya yang lain tentang hasil seleksi itu dan berharap ada yang bisa membantu anaknya bisa lulus. 
“kemudian teman orangtua saya itu bilang ada orang yang dia kenal bisa meluluskan saya menjadi anggota polri,” terang ya. 
baca juga:propam polres bs ingatkan anggota siap-siap dipecat
oleh temannya itu, orangtua ya diarahkan dan dikenalkan dengan seorang oknum polisi yang diketahui berinisial sg. selanjutnya, terjadilah perbincangan antara mereka. dalam perbincangan itu, sg mengaku bisa meluluskan ya menjadi bintara polisi. 
“si oknum polisi (sg, red) bilang bisa meluluskan saya di tes menjadi anggota polri. asalkan orangtua saya bisa membayar sejumlah uang,” lanjutnya. 
oknum polisi ini meminta uang tunai rp 600 juta kepada orangtua ya sebagai syarat uang pelicin agar anak korban bisa diterima menjadi anggota polri. tanpa curiga orangtua ya menyerahkan uang tersebut.
kemudian selang beberapa waktu, sg kembali meminta tambahan rp 150 juta agar ya benar-benar lolos menjadi anggota polri. karena sudah tidak punya uang lagi, orangtua ya lantas menjual tanah, mobil hingga pinjam uang ke bank demi masa depan anaknya.
baca juga:propam polres bs ingatkan anggota siap-siap dipecat
namun apesnya, setelah uang dikasih rupanya ya tak juga lulus menjadi anggota polri. tentu saja hal ini membuat ia dan keluarganya merasa sangat kecewa. 
“setelah uang itu diserahkan. saya dapat informasi bahwa oknum polisi itu sudah ditangkap, dalam kasus penipuan,” tambah ya. 
saat ini, kasus dugaan penipuan yang melibatkan oknum angota polri ini sudah dilaporkan ke polda bengkulu belum lama ini.
"saya berharap agar uang yang diberikan orangtua saya itu bisa dikembalikan lagi kami cuma minta uang kami kembali saja," tutupnya. (eng)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Rakyat Bengkulu, Rabu 13 Desember 2023

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan