Jelang Idul Fitri, BPOM Bengkulu Ingatkan Bahaya Zat Berbahaya dalam Makanan

Menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dalam membeli makanan. --

KORANRB.ID – Menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah, Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Bengkulu mengingatkan masyarakat agar lebih selektif dalam membeli makanan. 

Peningkatan konsumsi makanan selama Ramadhan kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab dengan menjual produk yang mengandung zat berbahaya.

Kepala BPOM Bengkulu, Yogi Abaso Mataram, mengungkapkan bahwa pihaknya masih menemukan makanan dengan kandungan bahan kimia berbahaya di pasaran. Salah satu temuan terbaru adalah kerupuk rengginang yang mengandung pewarna tekstil.

"Kami masih menelusuri sumbernya, dan sementara ini diketahui bahwa produk tersebut berasal dari luar Provinsi Bengkulu," ujar Yogi.

BACA JUGA:Libur Hari Raya, Dinkes Kota Bengkulu Siapkan 12 Nakes di 3 Posko, di Objek Wisata

BPOM Bengkulu mengingatkan masyarakat untuk lebih cermat dalam mengenali makanan yang berpotensi mengandung zat berbahaya. Menurut Yogi, ada beberapa ciri mencurigakan yang perlu diperhatikan saat membeli makanan:

Warna mencolok dan mengkilap – Pewarna makanan alami biasanya tidak menghasilkan warna terlalu terang atau mencolok. Jika suatu produk terlihat sangat cerah dan mengkilap, kemungkinan besar mengandung pewarna tekstil yang berbahaya.

Tahu dan mi basah yang tidak cepat basi – Produk seperti tahu dan mi basah yang masih dalam kondisi baik setelah lebih dari dua hari patut dicurigai mengandung formalin atau boraks.

Tidak memiliki izin edar BPOM – Pastikan setiap produk makanan kemasan yang dibeli telah memiliki izin edar dari BPOM atau minimal memiliki label yang jelas terkait kandungan dan komposisinya.

BACA JUGA:Tabrakan Dengan Truk di Seluma Barat, Anggota Polres Kaur Meninggal Dunia

"Masyarakat harus lebih teliti sebelum membeli. Jika menemukan makanan yang mencurigakan, sebaiknya dihindari dan dilaporkan ke BPOM untuk ditindaklanjuti," tambah Yogi.

Selain melakukan pengawasan terhadap makanan kemasan, BPOM Bengkulu juga telah melakukan pemeriksaan takjil di sejumlah lokasi di provinsi ini. Takjil yang diuji berasal dari berbagai daerah, seperti Kabupaten Mukomuko, Bengkulu Utara, Seluma, dan Bengkulu Selatan.

Dari hasil uji laboratorium, takjil yang dijual di lokasi-lokasi tersebut dinyatakan aman dan bebas dari kandungan boraks, formalin, maupun pewarna tekstil.

"Kami mengambil sampel secara acak dari makanan yang paling sering dikonsumsi masyarakat saat berbuka puasa. Hasilnya negatif dari bahan berbahaya, sehingga masyarakat bisa lebih tenang saat membeli takjil di tempat yang terpercaya," jelas Yogi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan