Formula Penyaluran jadi Kendala Pembayaran Insentif Nakes RSUD Rejang Lebong

Suasana ruang administrasi laboratorium 8RSUD Rejang Lebong--Abdi/RB
KORANRB.ID - Masih belum ditemukannya formula penghitungan untuk melakukan pembayaran insentif jasa pelayanan Tenaga Kesehatan (Nakes) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rejang Lebong menjadi kendala utama.
Disampaikan, Plt. Dirut RSUD Rejang Lebong, Nova Priska Elianti M.Kes belum adanya formula yang tepat, membuat pembayaran insentif jasa pelayanan Nakes RSUD Rejang Lebong masih terkendala.
"Karena untuk mengeluarkan insentif jasa pelayanan dibutuhkan formula, saat ini formulanya belum pas," sampai Nova.
Kendati demikian, Nova mengatakan secepatnya, formula yang menjadi kendala tersebut akan segera dirumuskan. Sehingga, insentif dapat diberikan kepada Nakes RSUD Rejang Lebong. "Iya secepatnya, formula itu akan segera dibahas," beber Nova.
BACA JUGA:Penyidikan Kasus Dugaan Kebocoran PAD Mega Mall, Ada Potensi Penggeledahan
BACA JUGA:Total 1.618 WBP di Bengkulu Dapat Remisi, 16 WBP Langsung Bebas
Lebih lanjut, Nova mengatakan, adapun jumlah penerima insentif tersebut untuk per Desember 2024 sebanyak 600 nakes dan per Januari 2025 sebanyak 400 nakes.
"Namun, kita upayakan ini secepat nungkin dapat kita tuntaskan," sampai Nova.
Sebelumnya, nakes RSUD Rejang Lebong, berinisial RU (29), mengeluhkan insentif jasa pelayanan yang belum diterima sejak Desember 2024 hingga Januari 2025.
Keterlambatan pembayaran ini menambah beban bagi para tenaga medis yang telah bekerja keras memberikan pelayanan kepada masyarakat.
BACA JUGA:Aksi Solidaritas Kodim 0407/Kota Bengkulu untuk Korban Gempa Myanmar
BACA JUGA:Usai Libur Lebaran, Polres Kaur Turun ke Tambak Udang Cuko Pengubaiyan
RU mengungkapkan, dirinya dan rekan-rekannya di RSUD Rejang Lebong merasa resah karena belum ada kejelasan mengenai pencairan insentif tersebut. Menurutnya, insentif jasa pelayanan merupakan hak tenaga kesehatan yang seharusnya diberikan tepat waktu.
"Kami sudah bekerja maksimal, tetapi hak kami belum juga diberikan. Hingga kini, belum ada kepastian kapan pembayaran akan dilakukan," ujar RU.