Dinkes Bengkulu Selatan Akui Sudah Bina RSUD HD Manna, Pelayanan Sering Dikeluhkan Masyarakat

Reporter: Rio Agustian |

Editor: Sumarlin |

Senin , 07 Apr 2025 - 23:04

Kepala Dinkes Bengkulu Selatan, Didi Ruslan.-foto: rio/koranrb.id-

KOTA MANNA - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Selatan telah melakukan pembinaan terhadap RSUD Hasanuddin Damrah (HD) Manna soal pelayanan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat.

Hanya saja Dinkes mengakui belum ada perubahan yang dilakukan oleh RSUD HD Manna.

RSUD HD Manna saat ini memiliki berbagai masalah. Mulai dari obat-obatan yang sering habis, pelayanan tidak maksimal hingga utang yang mencapai miliaran.

Kondisi ini sering dikeluhkan oleh pasien rumah sakit tersebut. Bahkan hingga terdengar oleh Wakil Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajuddin.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinkes Bengkulu Selatan, Didi Ruslan mengakui pihaknya sudah memanggil manajemen RSUD HD Manna. Dan telah melakukan pembinaan terhadap manajemen rumah sakit tersebut.

Hanya saja diakui Didi pihak rumah sakit belum menunjukkan perubahan.

Masih ada laporan masyarakat terkait belum optimalnya pelayanan yang dilakukan RSUD HD Manna.

“Sudah kami panggil, kami bahas bersama masalahnya tapi belum ada perubahan oleh RSUD HD Manna,” kata Didi.

Dengan demikian, Dinkes Bengkulu Selatan berharap pihak rumah sakit dapat menunjukkan perubahan. Sebab RSUD HD Manna menjadi satu-satunya rumah sakit daerah andalan masyarakat Bengkulu Selatan.

“Kami tetap berharap ada perubahan karena rumah sakit sangat penting untuk masyarakat,” ungkapnya.

dinkes bengkulu selatan akui sudah bina rsud hd manna, pelayanan sering dikeluhkan masyarakat                            kota manna - dinas kesehatan (dinkes) kabupaten bengkulu selatan telah melakukan pembinaan terhadap rsud hasanuddin damrah (hd) manna soal pelayanan yang sering dikeluhkan oleh masyarakat.
hanya saja dinkes mengakui belum ada perubahan yang dilakukan oleh rsud hd manna.
rsud hd manna saat ini memiliki berbagai masalah. mulai dari obat-obatan yang sering habis, pelayanan tidak maksimal hingga utang yang mencapai miliaran. 
kondisi ini sering dikeluhkan oleh pasien rumah sakit tersebut. bahkan hingga terdengar oleh wakil bupati bengkulu selatan, rifai tajuddin.
baca juga:puncak arus balik lancar dan aman, tidak ada lonjakan kendaraan yang melintas
baca juga:seleksi kompetensi pppk gelombang ii digelar bulan mei
menanggapi hal itu, kepala dinkes bengkulu selatan, didi ruslan mengakui pihaknya sudah memanggil manajemen rsud hd manna. dan telah melakukan pembinaan terhadap manajemen rumah sakit tersebut.
hanya saja diakui didi pihak rumah sakit belum menunjukkan perubahan.
masih ada laporan masyarakat terkait belum optimalnya pelayanan yang dilakukan rsud hd manna.
“sudah kami panggil, kami bahas bersama masalahnya tapi belum ada perubahan oleh rsud hd manna,” kata didi.
dengan demikian, dinkes bengkulu selatan berharap pihak rumah sakit dapat menunjukkan perubahan. sebab rsud hd manna menjadi satu-satunya rumah sakit daerah andalan masyarakat bengkulu selatan.
baca juga:bangunan tpi pasar bawah mulai rusak, plafon terlihat sudah copot
baca juga:tpp asn nunggak hingga 4 bulan, belum ada rekomendasi dari pemprov bengkulu
“kami tetap berharap ada perubahan karena rumah sakit sangat penting untuk masyarakat,” ungkapnya.
sementara itu, plt direktur rsud hd manna, doni helmiyadi memastikan rumah sakit telah menunjukkan progres yang lebih baik. bahkan rsud hd manna berusaha memenuhi kebutuhan obat dan bhp serta pelayanan yang lebih baik.
“dari pemerintah daerah bahkan ada bantuan rp800 juta untuk obat dan bhp untuk kebutuhan 3 bulan,” kata doni.
selain itu, sambung doni, rsud hd manna berkomitmen untuk menyisihkan dana untuk pembelian obat setiap pembayaran klaim yang dilakukan bpjs kesehatan sekitar rp250 juta. dengan demikian tidak ada lagi kekosongan obat di rumah sakit.
“untuk saat ini rumah sakit terkendala dengan utang dengan pihak ketiga dari tahun-tahun sebelumnya. semoga ke depannya kerjasama dengan pihak ketiga lebih baik lagi sehingga pelayanan jadi optimal,” harap doni.