Sekda Susun Agenda Pertemuan Bupati Lebong dan Bengkulu Utara, Bahas Sangketa Tapal Batas

Sekda Lebong, H. Mustarani Abidin, SH,. M.Si. --fiki/rb
KORANRB.ID - Sekretaris Daerah (Sekda) Lebong, H. Mustarani Abidin, SH., M.Si, saat ini tengah menyusun jadwal pertemuan Bupati Lebong dengan Bupati Bengkulu Utara (BU).
Pertemuan itu, untuk membahas sangketa tapal batas antara Lebong dengan Bengkulu Utara yang sudah terjadi cukup lama.
“Kita sedang menjalin komunikasi dengan pihak Bengkulu Utara, agar jadwal pertemuan itu bisa disusun dan tidak berbenturan dengan agenda lain,” kata Sekda, Minggu, 13 April 2025.
Lanjut Sekda, jika sudah disusun, jadwal itu tidak akan berbenturan dengan agenca lain. Jadwal pertemuan ini, akan menyesuaikan waktu kosong antara dua Buapti, Lebong dan Bengkulu Utara.
BACA JUGA:Usai Debat, KPU Ajak Warga Bengkulu Selatan Datangi TPS
BACA JUGA:Solusi Pendangkalan Alur Pulau Baai
“Pastinya kapan belum bisa saya sampaikan. Karena kita masib menyingkronkan jadwal itu,” singkatnya.
Diberitakan sebelumhya, Pasca Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijria, Bupati Lebong, H. Azhari, SH., MH menjadwalkan menemui Bupati Bengkulu Utara Arie Septia Adinata, SE., M.Ap.
Pertemuan tersebut, untuk membahas sangketa tapal batas antara Lebong dan Bengkulu Utara yang sudah terjadi sejak lama.
“Saya (Bupati Lebong, red) katakan pada Bupati (Bupati Bengkulu Utara, red), rencana kami saat bulan puasa ini untuk bertemu, tapi saya bilang setelah Lebaran saja. Nanti mungkin, kami (Pemkab Lebong, red) akan ke Bengkulu Utara untuk membicarakan tapal batas itu,” ujar Bupati Lebong, H. Azhari.
BACA JUGA:Pemkab Bengkulu Tengah Mulai Susun Draf Mutasi, Penjelasan Pj Sekda
BACA JUGA:Dalami Isu Honorer Siluman, Polres Seluma Panggil Calon PPPK Bertahap
Rencana pertemuan ini, terang Azhari, merupakan tindak lanjut obrolan ia bersama Bupati Bengkulu Utara saat mengikuti retret di Magelang, 21 Februari lalu. Selain di lokasi retret, pembahasan tapal batas ini juga sempat terjadi di pesawat saat pulang ke Provinsi Bengkulu usai mengikuti retret di Magelang.
“Kebetulan saya (Bupati Lebong, red) dan Bupati Bengkulu Utara duduk bersebelahan di pesawat. Saya sempat megemukakan ide, bagaimana kalau sangketa tapal batas itu dibagi dua saja,” terangnya.