AGII Bidik Lima Sektor Pasar
EXPOSE: Public expose Industri gas PT Samator Indo Gas Tbk di Surabaya. IST/RB--
KORANRB.ID – Industri gas PT Samator Indo Gas Tbk berupaya mempertahankan dominasi di pasar tanah air.
Emiten berkode AGII itu menyebut potensi pertumbuhan bisnis suplai gas terus bermunculan. Kinerja sampai akhir tahun diprediksi bisa terkerek hingga 1,5–2 kali dari pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: BXchange Mall 2 Dilengkapi Fasilitas Tunnel Oseanarium
Direktur Utama AGII Rachmat Harsono menyatakan, pasar gas di Indonesia tumbuh seiring pemulihan kegiatan industri pascapandemi Covid-19.
Saat pandemi, permintaan gas medis kebutuhan oksigen meningkat tiga kali lipat. Sebaliknya, industri mengalami penurunan.
BACA JUGA:Kolaborasi Yayasan AHM Kembangkan Model Pengajaran Safety Riding
’’Saat ini kami sudah membidik lima sektor pasar. Yakni, ritel, medis, barang konsumsi, infrastruktur, dan manufaktur. Selain itu, hilirisasi minerba bakal butuh produk gas,’’ ungkapnya saat public expose di Surabaya Kamis (14/12).
Penjualan gas mendominasi pendapatan perseroan dengan kontribusi 92,8 persen. Sisanya merupakan sales peralatan dan layanan penyaluran kepada klien.
BACA JUGA:Prospek Industri Kreatif Semakin BesarBACA JUGA:Harga Komoditas Melandai, Ekonomi Tumbuh 4,9 Persen
Karena itu, lanjut Rachmat, pertumbuhan ekonomi nasional menjadi acuan utamanya dalam menentukan target. Tahun ini AGII diproyeksikan bisa mencetak pertumbuhan 1,5–2 kali dari pertumbuhan ekonomi nasional. Target growth ekonomi berkisar 4,5–5,3 persen.
Tahun depan AGII mencanangkan kenaikan kinerja bisa mencapai dua kali lipat pertumbuhan ekonomi. Apalagi, perseroan sudah melakukan berbagai upaya ekspansi. Selain mendapatkan investasi dari CVC Asia V, manajer investasi alternatif global terkemuka, perusahaan gas telah melakukan groundbreaking pabrik ke-56 di Kawasan Industri Terpadu Batang.
’’Kami juga mendapatkan banyak sekali kontrak penyaluran gas tahun ini. Misalnya, kontrak nitrogen selama 12 tahun kepada perusahaan semikonduktor di Batam (PT Infineon Technology),’’ paparnya.
Pada kesempatan yang sama, Investor Relation Officer AGII Elizabeth Lenina memaparkan, sepanjang Januari–-September 2023, perseroan telah mencatatkan kinerja penjualan mencapai Rp 2,06 triliun. Angka itu tumbuh 8,7 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Bila dibandingkan dengan periode sebelum pandemi alias sembilan bulan pertama 2018, kinerjanya meningkat 24,4 persen.
’’Realisasi laba bersih hingga September 2023 tercapai Rp 111,57 miliar. Atau, tumbuh 58,5 persen secara year-on-year,’’ ujarnya. (bil/c14/dio)