Ini Mobil Pertama Masuk ke Indonesia, yang Punya Bukan Orang Sembarangan

Pemerintah kolonialisme Belanda pada tahun 1924 membawa mobil ini ke Belanda melalui pelabuhan Semarang. Niatnya mobil ini akan dipamerkan dalam sebuah pameran di Amsterdam. 

Namun setelah Mobil  itu dibawa, sayangnya tidak pernah kembali pulang lagi ke Indonesia. Dalam catatannya ada beberapa pihak yang sempat mengusasi mobil pertama yang masuk ke Indonesia ini.

Pertama adalah Royal Dutch Automobile Club (KNAC) kemudian mobil ini diserahkan sebagai ke Museum sebagai koleksi. 

Sekarang perkembangan automotif terutama mobil di Indonesia terus berkembang. Beragam pabrikan mobil menyasar Indonesia sebagai pangsa pasarnya.

Tercatat beberapa pabrikan dari Jepang, Eropa, Korea dan China memasarkan mobilnya di Indonesia. Bahkan saat ini masyarakat Indonesia memiliki banyak pilihan dalam membeli mobil.

BACA JUGA:Waspada Penimbunan Gas Melon

Namun zaman awal kemerdekaan, ada beberapa jenis mobil yang dipakai oleh pemerintah sebagai mobil dinas pemerintah RI.

 Yang pertama adalah mobil Rep 1. Mobil ini berjenis mobil sedan Buick Seri 8. Mobil pabrikan Buick Motor Division ini memiliki mesin cukup gahar 5.247 cc. Mobil ini pertama kali dijual pada tahun 1939. 

Mobil ini sempat menjadi mobil kepresidenan yang dipakai oleh Presiden pertama RI Soekarno sejak tahun 1945 hingga 1949. 

Dari sejarah, ternyata mobil pertama untuk mobil dinas kepresidenan ini merupakan mobil milik Departemen Perhubungan pemerintahan Jepang saat menjajah Indonesia. Mobil ini diambil oleh salah seorang sahabat Soekarno yang bernama Sudiro. 

Setelah berhasil merayu dan mendapatkan kunci mobil ini dari sopir mobil Rep 1 ini, mobil ini kemudian dibawa ke rumah Soekarno di Pengangsaan Timur Jakarta.

Lalu Wakil Presiden RI Mohammad Hatta menggunakan mobil apa untuk kedinasannya? Berdasarkan sejarah, Mohammad Hatta menggunakan mobil Rep 2. Mobil ini bewarna putih yang merupakan pabrikan DeSoto Cabriolet.

Mobil ini milik paman Mohammad Hatta, merupakan mobil mewah yang diproduksi tahun 1938. Sang paman yang merupakan pengusaha sukses di Jakarta menyerahkan mobil itu pada Mohammad Hatta.(*)