Mulai Januari, Mukomuko Terapkan Full Day School

SIMBOLIS: Wakil Bupati Mukomuko, Wasri memberikan seragam baru kepada murid SD di Mukomuko beberapa waktu lalu.-IST/RB-

MUKOMUKO, KORANRB.ID –  Penerapan sekolah sehari penuh atau full day school di Mukomuko mulai dilaksanakan Januari 2024. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dispendikbud) Kabupaten Mukomuko menerbitkan surat edaran (SE) terkait dengan rencana tersebut.

Kepala Dispendikbud Mukomuko, Epi Mardiani, S.Pd mengatakan penerapan full day school merupakan program pemerintah pusat. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan (Permendikbud) RI No 23 Tahun 2017 tentang Hari Sekolah.

"Penerapkan program full day school atau disebut dengan sekolah sepanjang hari ini akan menyasar SD dan SMP yang akan dimulai di awal tahun 2024. Maka dari itu terkait SK percepatan penerapan telah kita terbitkan,” katanya.

BACA JUGA:Tragis! 3 Warga Lebong Tewas dalam Sumur, Ketua PPS Ikut jadi Korban

Dijelaskannya, penerapan ini dimulai pada Januari 2024 dikarenakan jika diterapkan bulan Maret 2024, akan sulit mengaturnya. Sebab pada saat itu siswa sekolah sudah masuk memulai semester baru. Sehingga pengaturannya dipercepat di awal semester. 

Dengan adanya SE yang sudah disampaikan bulan Desember ini, sekolah dapat mempersiapkan segala sesuatunya. Sehingga SD dan SMP yang ada bisa memaksimalkan pelaksanaannya.

"Untuk teknisnya, silakan sekolah yang atur. Sesuai dengan SE yang kami berikan. Kalau teknis jam belajar tetap, cuma pengaturan jam belajar dari biasanya enam hari jadi lima hari," ujarnya.

BACA JUGA:5 Desain Surat Suara Pemilu 2024, Jangan Salah Masuk Kotak Suara

Lanjutnya, dalam pengaturan jam belajar tersebut, pihak sekolah ditekankan bisa mengatasi kejenuhan murid dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sebab sekolah sepanjang hari memiliki durasi pembelajaran selama 8 jam per hari. Dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga 15.30 WIB. Dengan waktu istirahat setiap 2 jam sekali, sesuai dengan kurikulum tahun 2013. 

“Dengan adanya penerapan full day ini, fasilitas penunjang di sekolah harus dipersiapkan. Sehingga penerapannya nanti tidak seperti memaksakan,” tutur Epi.(pir)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan