Telan Investasi Rp 324 T, Proyek LNG Abadi Masela Dimulai

TRANSISI: Tim INPEX Masela Ltd ketika melakukan kegiatan metocean data gathering and analysis di Lapangan Abadi, Blok Masela, di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, beberapa waktu lalu. IST/RB--

KORANRB.ID – Proyek LNG Abadi di Blok Masela resmi dimulai. Kickoff Project Management Team (PMT) LNG Abadi yang dilakukan kemarin (28/12) menandai berjalannya proyek gas raksasa itu.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyatakan, proyek tersebut adalah yang pertama. Biaya terkait dengan carbon capture and storage (CCS) telah memenuhi syarat untuk dimasukkan ke cost recovery. Hal itu berdasar skema kontrak bagi hasil (PSC) yang mengatur operasi hulu minyak dan gas di Indonesia.

BACA JUGA: Menjaga Iklim Positif Pertumbuhan Ekonomi

’’Persetujuan plant of development (POD) revisi membuka jalan bagi INPEX dan mitranya untuk sepenuhnya mendorong pengerjaan LNG Abadi sebagai proyek bersih dalam mendukung transisi energi,’’ ujar Dwi di Jakarta kemarin.

Sebagaimana diketahui, INPEX Masela Ltd memiliki hak kelola proyek Masela yang paling besar, yakni 65 persen. Perusahaan asal Jepang itu bermitra dengan Pertamina (20 persen) dan Petronas (15 persen).

BACA JUGA:Timezone Targetkan Buka 20 Venue Baru

’’Investasi proyek Abadi Masela sangat besar mencapai USD 20,9 miliar dan jika dibandingkan akan setara Rp 324 triliun atau hampir tiga kali lipat nilai investasi kereta cepat Jakarta–Bandung,’’ ungkapnya.

Dwi menekankan, proyek LNG Abadi juga menjadi bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan produksi sekaligus menurunkan emisi. Sebab, lapangan gas Abadi memiliki potensi untuk penyimpanan karbon dioksida (CO2), bahkan menjadi CCS hub dengan kemampuan injeksi CO2 sebesar 71 juta–80 juta ton dan kapasitas penyimpanan 1,2 gigaton.

Selain itu, percepatan operasional proyek Abadi Masela berpotensi terhadap penerimaan pendapatan sekitar USD 5 miliar. Sebaliknya, jika terjadi keterlambatan, biaya akan membengkak sekitar USD 1 miliar setiap tahun di luar tambahan cost tenaga kerja.

BACA JUGA:8 Perusahaan TBS Libur Satu Hari

’’Kemajuan proyek Abadi LNG ini sangat dinanti pemerintah dan masyarakat Indonesia karena menjadi salah satu tulang punggung untuk mencapai target produksi di 2030, yaitu minyak 1 juta barel per hari (BOPD) dan gas 12 miliar kaki kubik per hari (BSCFD),’’ tutur Dwi.

Managing Executive Officer, Senior Vice President, Asia Projects INPEX Akihiro Watanabe menuturkan bahwa pihaknya menghargai dukungan dari SKK Migas dan pemerintah dalam merevisi POD untuk memasukkan CCS. 

BACA JUGA:Raih Juara Festival Vokasi AHM, Guru dan Siswa SMK Wakili Bengkulu ke Nasional

’’Ke depannya, INPEX mengimplementasikan revisi POD melalui dukungan dan bimbingan dari SKK Migas dan pemerintah,’’ katanya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan