Debat Capres Kali Ini Lebih Seru

ADU ARGUMEN : Debat Calon Presiden Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. --ist/rb

BACA JUGA:Debat Pilpres Perdana 120 Menit Dibagi Enam Segmen

Anies melanjutkan jawaban mengenai pertahanan Indonesia. Menurut dia, saat ini Indonesia menghadapi ancaman nontradisional. Banyak handphone dan komputer yang menjadi sasaran hacker. Karena itu, perlu dibangun struktur pertahanan siber yang serius. Tidak cukup hanya memberikan tugas kepada sekelompok orang.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menuturkan, harus dibangun sistem yang komprehensif yang melibatkan seluruh lembaga dan komponen masyarakat. Selain itu, perlu dilakukan pengadaan teknologi terbaru. Namun, kuncinya tetap pelibatan semua pihak. Selanjutnya, perlu mekanisme untuk merespons balik ketika ada serangan. ”Jadi, harus melibatkan secara komprehensif, teknologi baru, dan sistem recovery yang cepat,” ungkapnya.

Prabowo merespons pernyataan Anies. Menurut dia, Anies terlalu teoretis, seolah semuanya bagus dan indah. Dia menyatakan, yang penting adalah pengembangan SDM. Pihaknya berfokus mengembangkan manusia. Karena itu, dia serius mempersiapkan putra-putri Indonesia untuk menguasai sains, AI, dan siber.

Sementara itu, Ganjar menuturkan, yang pertama harus dilakukan adalah menguatkan BSSN. Membuat sistem sekuriti yang baik. Selain SDM yang baik, kecepatan internet juga harus tinggi. ”Kalau buat sistem yang bagus, jangan dikorupsi. Ini yang menjadi persoalan,” paparnya.

Anies kembali memberi tanggapan. Menurut dia, yang menjadi persoalan bukan teoretis, tetapi ada yang tidak dilaksanakan. Dia mempertanyakan yang dilakukan Kemenhan selama lima tahun untuk keamanan siber. Anggaran besar justru tidak digunakan untuk mengatasi ancaman yang paling modern dan nyata.

Selanjutnya, moderator mengajukan pertanyaan kepada Prabowo terkait strategi menyusun peta jalan dalam memperkuat kerja sama selatan-selatan. Prabowo mengatakan, dalam hubungan internasional, yang utama adalah kekuatan ekonomi Indonesia. ”Jadi, kita harus menjaga kekayaan kita, hilirisasi, supaya nilai tambah berpuluh kali, kita sejahterakan rakyat, baru akan disegani oleh semua negara,” ucapnya.

Saat ini Indonesia menjadi panutan bagi negara-negara Afrika. Mereka datang ke Indonesia untuk belajar. Indonesia dianggap negara selatan yang cukup berhasil. Neraca perdagangan bagus dan menjadi contoh. ”Kita harus mengelola kekayaan, menghilangkan kemiskinan, meraih teknologi, menjadi negara industri, dan menjadi pemimpin dunia selatan,” bebernya.

Ganjar menyatakan, Indonesia mempunyai sumber daya alam (SDA) yang bagus dan melimpah. Jika bisa mengelolanya dengan baik, akan membuka lapangan kerja. Pengembangan SDM harus dilakukan sehingga menjadi unggul dan berimbas bagi rakyat. 

Menurut Anies, penjelasan Prabowo tidak menggambarkan negara di selatan-selatan. Yang disampaikan hanya bagaimana membangun Indonesia. Dia mengatakan, yang harus dilakukan adalah merangkul semua dan membawa agenda negara selatan-selatan. ”Indonesia akan menjadi pemimpin negara selatan-selatan,” tegasnya.

Prabowo menanggapi bahwa dirinya setuju dengan pernyataan Ganjar. ”Jika benar dan masuk akal, saya tentu setuju. Kenapa negara selatan melihat Indonesia, karena kita berhasil membangun Indonesia. Jadi tidak hanya omong-omong, kerjanya omong saja, tidak bisa,” ucapnya.

Berikutnya, pertanyaan ditujukan kepada Ganjar terkait penataan institusi pertahanan dan keamanan. Ganjar menjelaskan, pihaknya akan membereskan yang tumpang-tindih. Hal itu harus dimulai dari pemimpin yang mempunyai komitmen. Pembenahan yang tumpang-tindih harus di-support. Tumpang-tindih harus diselesaikan di meja presiden. 

Menurut Anies, yang harus dilakukan adalah merumuskan apa yang menjadi tantangan dan ancaman bagi keamanan Indonesia. Dengan perumusan itu, akan diketahui ancaman. Selain itu, harus melibatkan semua unsur dalam menyusun ancaman dan tantangan organisasi. 

Prabowo kembali mengatakan bahwa dirinya sependapat dengan apa yang disampaikan Ganjar. ”Saya kok banyak sependapat dengan Pak Ganjar. Jadi, tumpang-tindih harus diselesaikan. Saya yakin bisa. Kita harus apresiasi prestasi TNI dan Polri dalam menjaga pertahanan dan keamanan,” paparnya.

Selanjutnya, pada segmen ketiga, Prabowo mendapat giliran menjawab pertanyaan dari panelis tentang bagaimana cara menghindari intervensi kedaulatan akibat utang luar negeri yang terus bertambah. Prabowo mengatakan, utang luar negeri Indonesia saat ini menjadi salah satu yang terendah di dunia, yakni sekitar 40 persen dari PDB (produk domestik bruto). 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan