Darurat Longsor! Akses Jalan Terus Tergerus Lintas Kepahiang - Kabawetan di Desa Kutorejo

foto: HERU/RB WASPADA: Longsor di jalan lintas Kepahiang-Kabawetan persisnya di Desa Kutorejo makin melebar akibat aktivitas kendaraan bermuatan besar terus melintas--

KEPAHIANG, KORANRB.ID - Darurat tanah longsor. Seiring cuaca jelek yang terus menimpa Kabupaten Kepahiang belakangan ini, beberapa daerah yang sudah ditetapkan menjadi rawan bencana mesti meningkatkan kewaspadaan. 

Terkini, longsor menimpa akses jalan jalan lintas Kepahiang - Kabawetan tepatnya di Desa Kutorejo Kecamatan Kepahiang. Dari pendataan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, Selasa 9 Januari 2024, longsor menyebabkan tanah di badan jalan menjadi terbis hingga 10 meter, dengan ketinggian mencapai 6 meter.

BACA JUGA:Longsor! Akses Jalan Kepahiang-Kabawetan Tergerus, Pengendara Waspada

Dikhawatirkan, jika longsoran susulan terus terjadi dapat menyebabkan akses jalan terputus. Bukan hanya cuaca, tingginya aktivitas kendaraan berbadan dan bermuatan besar melintas di lokasi akan mempercepat potensi longsor susulan. 

Sejauh ini, belum nampak upaya penanggulangan pascalongsor yang terjadi sejak Senin 8 Januari 2023 petang tersebut. Terkait penanganan, BPBD Kabupaten Kepahiang sejatinya akan mendapatkan bantuan dana hibah hingga Rp 29, 9 miliar di TA 2024. 

BACA JUGA: Berkas PPPK Paling Lama 14 Januari

Namun, sesuai peruntukan alokasi dana hibah hanya untuk mengakomodit sejumlah pembangunan seperti pelapis tebing, plat deker, dan jembatan. Pembangunannya tersebar di 6 titik, sebagaimana yang telah diusulkan sebelumnya. Sebarannya, di Kecamatan Kepahiang, Kecamatan Seberang Musi, dan di Kecamatan Bermani Ilir. 

Di Kecamatan Kepahiang ada 4 titik berupa pembangunan pelapis tebing yang lokasinya di Desa Karang Endah, Desa Taba Tebelet, Desa Pelangkian, dan di wilayah Sidodadi. Selanjutnya pembangunan plat duiker di Desa Benuang Galing Kecamatan Seberang Musi. Sedangkan pembangunan jembatan berada di Desa Keban Agung Kecamatan Bermai Ilir.

Plt. Kepala BPBD Kabupaten Kepahiang Hendra, ST menyampaikan longsor di Kutorejo, terjadi akibat hujan deras yang terus mengguyur Kabupaten Kepahiang. 

"Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Kepahiang telah melakukan penanganan awal. Dari laporan yang diterima, diperkirakan longsor terjadi pada Senin 8 Januari  2024 sekira pukul 15. 00 WIB," terang Hendra.  

Untuk sementara di sepanjang jalan terdampak longsor sudah dipasangi tanda, agar pengendara yang melintas dapat lebih berhati-hati. "TRCD BPBD telah melakukan survei serta melakukan assesmen dengan panjang tanah longsor. Kami harap pengendara yang melintas ke lokasi lebih meningkatkan kewaspadaan," harap Hendra. 

Sebagai informasi, selain jalur Kutorejo, akses Kepahiang-Kabawetan masih dapat ditempuh melewati wilayah Kampung Bogor. Dengan kondisi cuaca yang diperkirakan terus tak bersahabat hingga beberapa hari ke depan, warga Kabupaten Kepahiang khususnya mereka yang tinggal di daerah rawan bencana diminta meningkatkan kewaspadaaan. 

Sebagai informasi, dari pengamatan BPBD, di Kabupaten Kepahiang terdapat 62 titik wilayah rawan bencana. Adapun titik rawan bencana tersebut tersebar di  Kecamatan Kepahiang di Desa Kampung Bogor, Dasa Tebat Monok, Desa Kelobak, Desa Weskust, Kelurahan Pasar Kepahiang, Kelurahan Pensiunan, Kelurahan Pasar Ujung (Sidodadi), Kelurahan Padang Lekat, Kelurahan Dusun Kepahiang, Desa Karang Anyar, Desa Pelangkian, Desa Kelobak, Desa Pagar Gunung dan Desa Bogor Baru.

Lalu, Kecamatan Bermani Ilir, Cinta Mandi, Desa Talang Pito,  Desa Batu Belarik, Desa Embong Sido, Desa Talang Sawah dan Kelurahan Keban Agung. Lalu, Kecamatan Muara Kemumu ada di, Desa Batu Bandung, Desa Renah Kurung, Desa Batu Kalung dan Desa Sosokan Baru.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan