Tradisi Unik Panggil Nama orang Tua Memakai Nama Anak, Hingga Asal-Usul Suku Baduy

BADUY: Suku Baduy adalah penduduk asli yang hidup di pegunungan Kendeng, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwiddamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten. (Tangkapan layar google maps/ koranrb.id)--

BACA JUGA:Suku Makassar, Sejarah, Kebudayaan, Adat Istiadat Beserta Keunikannya

Danasasmita dan Djatisunda berpendapat pada masa lalu ada seorang raja yang berkuasa di wilayah Baduy dan bernama Rakeyan Darmasista.

Raja ini memerintahkan kepada suku Baduy untuk memelihara kebudayaan serta menjadikan kawasan tersebut sebagai Mandala atau kawasan suci.

BACA JUGA:Suku Minahasa, Punya Sistem Pemimpin yang Terkuat serta Tradisi Unik

Rumah adat Baduy di beri nama Sulah Nyanda, yang merupakan bangunan berbentuk rumah panggung, dibuat dengan bahan dari kayu dan bambu serta atapnya terbuat dari ijuk atau rumbia.

Suku Baduy ada dua bagian, yaitu Baduy Dalam, mereka masih memegang teguh adat istiadat nenek moyangnya. Mereka menolak adanya teknologi.

BACA JUGA:Fakta Menarik Suku Buton, Punya Mata Biru yang Menawan Serta Benteng Terluas di Dunia

Dalam kesehariannya suku Baduy Dalam di kesehariannya memakai baju dan ikat kepala berwarna putih yang melambangkan kesucian.

Suku Baduy luar, mereka diperbolehkan menerima teknologi modern dalam kehidupannya sehari-hari. Selain itu, mereka kerap menggunakan pakaian serba hitam dan dengan ikat kepala biru.

BACA JUGA:Suku Mandar, Sejarah, Budaya Hingga Keunggulannya di Lautan

Suku Baduy, terutama Baduy Dalam, untuk memenuhi kebutuhannya secara ekonomi mereka bekerja sebagai petani atau penggarap ladang, selain itu mereka juga memelihara ternak.

Para wanita kaum Baduy memiliki keahlian menenun, untuk membuat pakaian mereka menenun halus, sedangkan untk ikat kepala dan ikat pinggang jenis tenun yang dibuat kasar.

BACA JUGA:Tradisi Adu Kerbau Suku Toraja, Ikon Pariwisata Indonesia

Mereka ahli dalam membuat tas dari kulit pohon. Adapun  nama tas yang dibuat tersebut adalah Koja atau Jarog. Pemimpin dalam suku ini disebut Pu’un dan asistennya disebut Jaro serta pemimpin adatnya disebut Kejeroan.

Sunda Wiwitan adalah sistem kepercayaan dari suku ini, dimana tempat sembahyang mereka adalah pamunjungan, yaitu tempat punden berundak dan biasanya terletak di sebuah bukit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan