Menahun Tak Diperbaiki, Sawah Irigasi Jadi Tadah Hujan

TUNJUKKAN: Petani Sampril menunjukkan irigasi areal persawahan yang sudah lama tidak dialiri air. Kamarin (13/1). DEBI/RB--

KORANRB.ID – Areal persawahan para Kelompok Tani (Poktan) Dusun Besar (Dubes) diarea Danau Dendam Tak Sudah (DDTS), kemungkinan besar akan mengandalkan air hujan untuk musim tanam awal 2024 ini.

Seyogyanya, areal persawahan mereka terkoneksi dengan saluran irigasi dari DDTS. Namun karena kondisi irigasi yang sudah rusak parah bertahun-tahun, air dari saluran irigasi tidak sampai ke sawah mereka.

BACA JUGA:Proyek DDTS Melejit, Air Sawah Semakin Sulit

Mencapai 19 hektare luas sawah para Poktan Dubes, tidak lebih dari 5 hektare yang diyakini bisa ditanami awal tahun ini, karena kesulitan air.

Ketua Poktan Dubes, Heriadi (68) yang ditemui kemarin, Sabtu (13/1) mengungkapkan, karena irigasi sudah lama tidak berfungsi, bangunan irigasi bahkan ditumbuhi rumput liar.

Lebih rinci ia jelaskan, kondisi irigasi bermacam-macam, ada yang patah, jebol hingga bagian lantainya. Terpantau langsung, air dari irigasi utama tidak sampai ke area persawahan. Bahkan banyak sampah di pintu air utama irigasi.

BACA JUGA:702 Hektare Sawah Tak Maksimal Diolah, Petani Menjerit

Permasalahan air jadi kendala utama Poktan tersebut. Jika air ada para petani idak akan mogok untuk bertani. Namun demikian, usaha mengalirkan air ke sawah tetap diupayakan para petani secara mandiri.

“Disini, jika tidak ada air, kami bergotong royong untuk memasukan air, begitupun jika tersumbat dibagian irigasi seluruh petani yang bersawah disini bersama sama untuk menyalurkan air ke area sawah,” ungkap Heriadi.

BACA JUGA:Puluhan Hektare Sawah di Semarang Kota Bengkulu Gagal Panen

Akhir 2023 lalu, gagal panen belum luput dari ingatan para petani tersebut. Dari kebiasaan panen hingga 100 karung, panen terakhir petani mengaku hanya mendapat 30 karung. Bantuan dari pemerintah yang diharapkan pun belum kunjung datang.

“Rata-rata petani mengalami kegagalan panen sebesar 70 persen dari yang (panen, red) sebelumnya. Yang idealnya setiap panen padi sebanyak 100 karung, panen terkahir hanya dapat 30 karung,” ungkap Sampril (50) salah satu petani setempat.

BACA JUGA:618 Hektare Sawah Kekeringan, Produksi Padi Diprediksi Turun Drastis

Ia mengatakan akan tetap menanam awal tahun ini. Jika air sudah ada dan hujan telah membuat sawah mereka berair, di Februari mendatang mereka akan menggarap sawah mereka lagi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan