Proyek DDTS Melejit, Air Sawah Semakin Sulit
HIJAU: Hamparan sawah Panorama Kota Bengkulu kemarin. ABDI/RB--
KORANRB.ID – Proyek pembangungan Jembatan Elvated Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) dinilai merusak mekanisme buka tutup pintu air ratusan hektare sawah di area Kelurahan Dusun Besar Kota Bengkulu.
Petani mengaku, sawah yang tidak dialiri air terancam tidak bisa ditanami padi Januari 2024 mendatang. Khususnya petani yang tergabung ke dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Kota Bengkulu seperti P3A Dusun Besar dan P3A Panorama yang menggantungkan pengairan sawahnya melalui pintu air tersebut.
BACA JUGA:Januari Jembatan Elevated DDTS Diresmikan, Tim UGM Uji Kekuatan
Ketua Kelompok Tani (Poktan) sekaligus anggota P3A, Hariadi menyebutkan saat ini pintu air yang terletak di DDTS tidak bisa lagi di buka tutup serta terjadi pendangkalan karena proyek pembangunan jembatan serat jalan DDTS.
“Plat sudah rusak, gigi konci pintu air untuk turun naik pintu air tidak berfungsi semestinya. Dan akibat pembuatan jalan baru (elevated, red) permukaan pintu air terjadi pendangkalan,” sampai Hariadi.
BACA JUGA:Pengembangan DDTS Berbasis Adat Budaya, Dibangun Rumah Adat Masing-masing Kabupaten
Hariadi mengungkapkan akan melaporkan keluhan para petani kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu terkait permasalahan yang dialami para petani Dusun Besar dan Panorama Kota Bengkulu.
“Kami akan memberi informasi ini terkait pintu air yang rusak, terutama ke dinas PUPR,” ungkap Hariadi.
BACA JUGA:Wajah Baru DDTS Diusulkan Seperti TMII
Sementara itu, Ketua Komisi I DPRD Provinsi Bengkulu Dempo Xler SIP, MAP menyampaikan pemerintah terkait harus cepat menanggapi keluhan masyarakat. Ia mengungkapkan terkait pintu air yang tidak berfungsi merupakan permasalahan serius.
“Ini permasalahan serius jangan dianggap enteng, pemerintah melalui dinas terkait harus segera menyambut keluhan masyarakat,” sampai Dempo.
BACA JUGA:Flora dan Fauna Endemik DDTS Diambang Kepunahan
Dempo menerangkan apabila keluhan ini tidak ditindak lanjuti maka sawah yang memang menjadi cadangan beras yang ada di Kota Bengkulu tersebut tentu akan terancam mengalami gagal tanam karena tidak bisa dialiri air.
“Saya sepekat dengan petani, kendala karena proyek tersebut harus diperbaiki. Pemerintah jangan hanya tutup mata,” tutup Dempo.(afa)